TEMPO.CO, Makassar - Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar mengatakan pihaknya membantu kepolisian mengawal peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Makassar, Rabu, 20 Mei 2015. Paling tidak, sekitar 600 tentara dikerahkan membantu pengamanan peringatan momen bersejarah itu.
"Kami telah menerima permintaan bantuan dari kepolisian sebanyak enam SSK (satuan setingkat kompi). Kalaupun kepolisian minta sampai 5.000 tentara kami pasti akan berikan. Yang penting Makassar bisa aman," kata Bachtiar, Rabu, 20 Mei 2015. TNI disebutnya selalu siap membantu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Bachtiar menegaskan Harkitnas merupakan momentum bersejarah yang mesti diperingati dengan cara-cara positif. Karena itu, pihaknya mengimbau agar mahasiswa maupun masyarakat yang hendak memperingatinya agar tidak melakukan hal-hal yang mengarah ada tindakan anarkistis. "Jangan mudah terpancing dan terpengaruh," ucap Bachtiar.
Dari pantauan Tempo, sejumlah aparat TNI/Polri tampak bersiaga di sejumlah titik. Personel kepolisian lengkap dengan kendaraan taktis terlihat berjaga di jembatan layang kendati belum ada aksi unjuk rasa yang berlangsung. Adapun anggota TNI tampak berjaga di sejumlah SPBU maupun obyek vital lainnya.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Abdul Azis membenarkan adanya bantuan 600 tentara dalam pengamanan peringatan Harkitnas. Total, ada 2.611 personel TNI/Polri yang akan disiagakan di Kota Daeng pada 20-21 Mei 2015.
Khusus tentara, Azis mengatakan, akan ditempatkan di sejumlah obyek vital. Di antaranya, di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat, kantor Pertamina, kantor PLN, sejumlah SPBU, dan rumah makan siap saji asing. "Dari sekitar 34 SPBU yang ada di Makassar, masing-masing akan dijaga 10 anggota TNI," tuturnya.
Berdasarkan pemetaan, pihaknya mengidentifikasi sejumlah titik unjuk rasa di Kota Daeng. Di antaranya di jalan layang, kantor Gubernur Sulawesi Selatan, kantor Wali Kota Makassar, kantor DPRD Sulawesi Selatan, kantor DPRD Makassar, dan di depan sejumlah perguruan tinggi di Makassar.
Tak hanya itu, Azis menerangkan, Kepolisian juga akan melakukan pengamanan di perbatasan Makassar. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Selatan dan Barat serta sejumlah polres. Di antaranya Polres Maros, Polres Gowa, Polres Takalar, dan Polres Pangkep. Fokus penjagaan tak sekadar memantau adanya massa dari daerah yang kemungkinan masuk ke Makassar.
TRI YARI KURNIAWAN