TEMPO.CO, Boyolali - Jasad Erri Yunanto, 21 tahun, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang terpeleset ke kawah Merapi dievakuasi dengan teknik hauling system. Hauling adalah evakuasi vertikal dengan cara memindahkan obyek atau korban dari posisinya ke titik atau tempat yang lebih tinggi dengan mengurangi berat korban saat dilakukan penarikan ke atas.
"Pukul 09.00 WIB lintasan disiapkan, lalu pukul 09.49 WIB mulai melakukan pengangkatan. Survivor atau korban berhasil diangkat ke bibir kawah pukul 11.41 WIB," kata Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Suwiknya, Selasa, 19 Mei 2015.
Total dibutuhkan 28 personel tim SAR gabungan untuk mengangkat jasad Erri dari dasar kawah sedalam 200 meter. "Sebanyak 28 orang tadi memulai perjalanan dari Pasar Bubrah ke bibir kawah pada pukul 08.07 WIB," ujar Suwiknya.
Sedangkan dari segi teknis, Kepala Staf Tim SAR Mission Commander atau SAR Gabungan Irwan Santoso menyatakan hari ini proses evakuasi telah melewati titik kritis. "Usai survivor berhasil diangkat ke bibir kawah, maka tahapan kritis usai," ujar Irwan.
Menurut Irwan, tim mengalami kesulitan saat membawa jasad korban, terutama saat proses menurunkan korban dari bibir kawah ke Pos II. "Jalurnya berpasir dan harus ekstra hati-hati."
Dia juga menyatakan untuk evakuasi dengan teknik hauling system dibutuhkan peralatan khusus, seperti baju khusus serta tabung oksigen. "Karena gas beracun yang berasal dari kawah berbahaya," ujarnya. Hauling system, menurut Irwan, memudahkan proses evakuasi karena meringankan beban korban.
Irwan juga menyatakan untuk evakuasi dari bibir kawah, kemudian ke Pos II, Pos I, kemudian ke New Selo, pihaknya menyiapkan 40 orang dari SAR gabungan guna melakukan estafet. Ia berharap sore ini jasad korban berhasil dievakuasi hingga ke titik berkumpulnya kendaraan yang siap mengangkut jasad korban tersebut, yaitu New Selo.
Rencananya, usai berhasil dievakuasi dari Taman Nasional Gunung Merapi, jasad Erri akan segera dibawa ke RSUD Boyolali, untuk kemudian disemayamkan di rumah duka yang terletak di kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
MUHAMMAD RIFQY FADIL