TEMPO.CO, Semarang - Komisi Pemberantasan Korupsi menilai kasus korupsi di Indonesia semakin marak. Bahkan, hampir semua sektor ada kasus korupsinya. "Sepertinya tidak ada sektor yang steril dari korupsi," kata Plt Pimpinan KPK Johan Budi SP dalam acara Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia di Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Selasa, 19 Mei 2015.
Johan juga menyebut korupsi di Indonesia juga sudah meluas. Tak ada level atau entitas yang bebas korupsi. Bahkan, menurut Johan, simbol-simbol yang seharusnya sakral juga sudah terjerat kasus korupsi. Johan mencontohkan ada para intelektual yang terlibat dalam kasus korupsi. Padahal, mereka sudah bergelar doktor hingga profesor. Tak hanya itu, gelar-gelar sakral keagamaan juga sudah ada yang terlibat korupsi. "Gelar ustad hingga kiai juga terlibat korupsi," kata Johan.
Karena kasus korupsi sudah marak, maka semua pihak berkewajiban untuk memberantas korupsi. Ia mencontohkan salah satu yang rawan dikorupsi adalah potensi sumber daya alam yang melimpah. Meski potensi sumber daya alam sangat luar biasa, kenyataannya pendapatan negara sangat kecil.
Johan mencontohkan sektor kelautan di Indonesia sesungguhnya kaya raya, tapi belum maksimal dikelola secara baik. Wujudnya adalah banyak kapal yang beroperasi, tapi tak mengantongi izin.
KPK mengadakan pertemuan dengan empat provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta, serta kementerian terkait dalam sektor kelautan. Perwakilan masing-masing provinsi menyampaikan evaluasi rencana aksi penyelamatan sumber daya alam sektor kelautan.
ROFIUDDIN