TEMPO.CO, Bandung — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan memusatkan transaksi jual beli buku baru dan bekas di Pasar Palasari, Jalan Palasari, Bandung. Ini dilakukan untuk memudahkan warga Bandung mencari kebutuhan berdasarkan kategori barang.
“Palasari kan sudah terkenal sebagai pusat buku. Pemkot Bandung masih bahas waktu eksekusi pemindahan ini,” ujar Emil—sapaan akrab Ridwan, saat ditemui setelah rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin, 18 Mei 2015. Saat ini selain di Palasari, warga Bandung biasanya mencari buku di Pasar Cihaurgeulis, dan Jalan Cikapundung Barat.
Dalam waktu dekat, kata Emil, Pasar Palasari akan mengalami perbaikan besar. Perbaikan itu dilakukan agar dapat menampung jumlah pedagang yang lebih banyak.
Adapun mulanya, Pasar Cihaurgeulis menjadi pusat penjualan buku baru dan bekas menyaingi Pasar Palasari. Namun, beberapa tahun terakhir jumlah pedagang buku di Pasar Cihaurgeulis semakin berkurang. Saat ini di sana hanya terdapat empat pedagang buku saja. “Empat pedagang itu akan direlokasi ke Palasari,” kata Emil.
Pemindahan empat pedagang buku itu dilakukan karena, seperti Pasar Palasari, Pasar Cihaurgeulis pun akan mengalami perombakan. Pasar ini akan dijadikan pusat penjualan kaos di Bandung. Tema itu dipilih karena pasar ini terletak di sekitar sentra penjualan kaos di Bandung, yakni Jalan Surapati.
Adapun di sekitar Jalan Cikapundung Barat, terdapat sejumlah pedagang buku bekas. Lokasi ini menjadi destinasi warga Bandung untuk mencari buku yang tak dicetak ulang. Di jalan ini, pedagang tak menggunakan tenda berdagang. Mereka berdagang secara emperan, dan memakan jalur pedestrian.
Emil mengaku tak dapat memastikan kapan rencana ini direalisasikan. “Yang pasti secepat mungkin akan saya lakukan,” kata dia.
PERSIANA GALIH