Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Utan Kebun Binatang Sawahlunto Mati Diserang Jantan

image-gnews
Orang utan di kebun binatang Surabaya. Robertus Pudyanto/Getty Images
Orang utan di kebun binatang Surabaya. Robertus Pudyanto/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Padang-  Seekor orang utan Kalimantan atau Pongo Pygmaeus di Kebun Binatang Taman Satwa Kandi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, tewas, Sabtu 16 Mei. Orang utan berjenis kelamin betina ini bernama Sari, 15 tahun.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat Margo Utomo mengatakan, awalnya Sari yang sedang bunting tiga bulan mengalami sakit setelah berkelahi dengan orang utan jantan, pada 13 Mei.

"Ini kejadiannya tak disangka. Karena ada orang utan jantan di kandang itu yang sedang birahi lalu mengejar Sari," ujarnya, Senin 18 Mei 2015.

Menurut dia, Sari dibawa ke Dinas Peternakan Sumatera Barat untuk dirawat. Diketahui, bahu kiri dan kaki kanan Sari mengalami patah tulang. Pada 15 Mei, Sari akan dioperasi untuk mengeluarkan anaknya. Tapi kondisi tak memungkinkan. "Sabtu pukul 24.00 WIB satwa orang utan itu ditemukan mati," ujarnya.

Margo mengatakan, Sari berasal dari Kebun Binatang Yogyakarta. Tiba di Kebun Binatang Kandi pada 2010. Saat ini Sari memiliki anak yang berumur baru beberapa bulan dan saat mati Sari sedang mengandung anak keduanya.

Ia menjelaskan, pekan ini BKSDA akan mengevaluasi kondisi kebun binatang dengan membawa tenaga ahli dari Universitas Andalas dan ahli dari Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia. Dari evaluasi itu diketahui langkah selanjutnya. Jika tak memungkinkan lagi, bisa disarankan untuk mencabut izin kebun binatang itu.

"Kita evaluasi mulai dari pakan, kandang dan tenaga medis," ujar Margo.

Menurut Margo, dari hasil monitoring pada April 2015, Kebun Binantang tersebut masih kekurangan tenaga pengelolaannya. Informasi terakhir awal Mei ini, tenaga medisnya mengajukan pindah. "Kendala utamannya adalah pengelolaanya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumatera Barat Rusdian Ritongga mengatakan, di kebun binatang itu ada empat orang utan. Selain Sari dan anaknya yang berumur beberapa bulan, ada dua orang utan bejenis kelamin jantan.

Rusdian menuturkan, saat kejadian, Sari dikarantina di salah satu kandang kecil yang terdapat di kandang orang utan tersebut. Namun, seminggu sebelum kejadian, salah satu orang utan jenis kelamin jantan itu mengamuk karena birahinya naik.

"Ini sudah sesuai SOP. Orang utan yang sedang bunting itu dikarantina. Tidak dipertemukan dengan yang jantan. Tapi kejadian ini di luar perkiraan. Karena jantan mengamuk karena birani, kandang dibuka, betina lari keluar. Lalu dianiaya seperti pemerkosaan," ujarnya.

Manager Kebun Binatang Kandi Sawahlunto, Zainal Syamsa membenarkan adanya salah satu satwanya meninggal. Namun dia menolak karena kurangnya tenaga pengelolanya.

"Tidak benar itu. Kalau ingin informasi yang lengkap datang saja ke Sawahlunto," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 18 Mei 2015. Zainal menolak menerangkan informasi detail penyebabn kematian orang utan tersebut.

ANDRI EL FARUQI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.