TEMPO.CO, Bogor - Setelah empat hari melakuan pencarian dan menyisir aliran sungai Lemper, anak sungai Cileungsi, petugas gabungan SAR akhirnya menemukan Iwan, yang hanyut beberapa hari lalu, pada Minggu siang, 17 Mei 2015. Iwan, 30 tahun, warga Kampung Lemper, Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, hanyut di sungai itu bersama kakak iparnya, Wahyudin, 35 tahun, pada Rabu sore, 13 Mei 2015.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, kedua korban yang hanyut pada banjir bandang saat mencuci mobilnya di sungai itu semuanya sudah ditemukan. "Keduanya ditemukan meninggal. Pertama kami menemkan Wahyudin dan korban kedua yang baru berhasil ditemukan adalah Iwan," kata dia saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu malam 17 Mei 2015.
Budi mengatakan, Iwan ditemukan tersangkut di antara bebatuan dan sampah ranting pohon bambu di aliran sungai di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, atau terbawa arus sejauh 15 kilometer dari titik awal. "Kondisi korban sudah rusak karena terbentur bebatuan dan terendam air, sehingga jenazah sudah membengkak," kata dia.
Koordinator Bogor SAR Comunity (BSC) Iwan Firdaus mengatakan, korban ditemukan setelah petugas gabungan tim SAR, yang terdiri dari BSC, Wapalapa Pakuan, BPBD dan Tim SAR Indocement melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai tersebut. "Korban Iwan ditemukan sekitar 5 kilometer dari lokasi penemuan korban pertama atau sekitar 15 kolometer dari lokasi kedua korban hanyut," kata dia.
Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi rusak karena tergerus air serta membentur bebatuan sungai. "Jenazah korban langsung dievakuasi dan diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan dan tim pencarian korban langsung dibubarkan," kata dia.
M SIDIK PERMANA