TEMPO.CO, Padang - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan pencanangan kawasan Mandeh yang terletak di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sebagai kawasan wisata bahari terpadu, Juni 2015.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan awalnya peresmian direncanakan pada Sabtu, 16 Mei 2015. Namun ditunda karena Presiden Jokowi mempersiapkan pernikahan anaknya dan menghadiri pernikahan anak Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sabtu, 16 Mei.
"Setelah pernikahan putranya awal Juni, Presiden akan mengunjungi Sumatera Barat untuk mencanangkan kawasan Mandeh ini," ujar Andrinof saat menghadiri Mandeh Joy Sailing 2015 dan Festival Mandeh di Pesisir Selatan, Sabtu, 16 Mei 2015.
Andrinof menambahkan, Mandeh memiliki potensi wisata yang luar biasa di kawasan Pantai Barat Sumatera. Kawasan ini kaya akan obyek wisata. Pemerintah serius untuk mengembangkan kawasan ini dengan memasukkannya dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Kawasan Mandeh merupakan gugusan puluhan pulau yang membentang seluas 18 ribu hektare di Teluk Carocok, Pesisir Selatan, ditunjang dengan topografis yang landai dan kekayaan biota laut. Apalagi air di kawasan laut ini tak berombak.
Menurut Andrinof, kawasan Mandeh harus dipoles agar semakin hidup. Keseriusan tidak saja dari pemerintah pusat, tapi juga harus dilakukan pemerintah kabupaten dan provinsi.
Menurut Andrinof, banyak yang mengatakan keindahan kawasan ini melebihi Raja Ampat di Papua Barat. Apalagi letak kawasan Mandeh lebih strategis. "Ke Mandeh, wisatawan tak perlu mengeluarkan uang banyak karena dekat dari Kota Padang," katanya.
Kementerian Pariwisata akan mengembangkan Mandeh menjadi kawasan destinasi utama wisata nasional. Setelah itu diarahkan menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, seperti di Mandalika, Lombok. "Targetnya tahun 2017 karena menunggu infrastrukturnya selesai," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya.
ANDRI EL FARUQI