TEMPO.CO , Surabaya: Buronan interpol yang kemudian ditangkap imigrasi Bandara Internasional Juanda Kamis, 14 Mei 2015, Riduansyah, memiliki hubungan yang dekat dengan terpidana teroris Makassar Muhammad Agung Hamid. Agung saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang.
"Riduansyah sering membesuk Agung di lapas," ujar Kepala Bidang Penindakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri Komisaris Besar Ibnu Suherman ketika dihubungi Tempo. Jumat, 15 Mei 2015.
Ibnu menjelaskan karena sering menjenguk Agung itulah, Riduansyah kemudian dipengaruhi oleh Agung untuk berangkat dan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal inilah yang kemudian membuat Riduansyah ingin berangkat ke Suriah.
Selain itu, Riduansyah juga merupakan teman dari Fikrul, salah satu warga Indonesia yang telah meninggal di Suriah akibat bergabung dengan ISIS."Itu latar belakangnya ," kata Ibnu.
Ibnu menambahkan bahwa salah satu di antara dua wanita yang bersama dengan Rinduansyah yaitu antara Muniarti Mappa Lebu dan Sitti Hajar Mustafa Mademing juga mempunyai suami yang telah meninggal di Suriah karena bergabung dengan ISIS.
Seperti diberitakan sebelumnya Petugas Imigrasi Bandara Internasional Juanda menangkap terduga teroris buronan Interpol bernama Muhammad Riduansyah, saat akan terbang (take off) menuju Penang, Malaysia, Kamis, 14 Mei 2015. Pria asal Tarakan Timur, Kalimantan Utara, itu langsung dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk diperiksa.
Penangkapan Riduansyah itu bermula saat ia beserta lima anggota keluarganya masuk ke Bandara Juanda. Berdasarkan identitas di paspornya, rombongan itu adalah Muhammad Riduanzah, laki-laki, Paspor A8456566. Sitti Hajar Mustafa Mademing, perempuan, Paspor A9302576. Zaid Toha Fauzan, laki-laki, Paspor A9304216. Harianto Sultan Lamaddu, laki-laki, Paspor A9302561. Murniati Mappa Lebu, perempuan, Paspor A8653419, dan Ahmad Muadz Mustafa, laki-laki, Paspor A8653415.
EDWIN FAJERIAL