TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menerima kedatangan kapal perang baru berjenis hidro-oceanografi buatan Prancis, Jumat, 15 Mei 2015. Kapal perang yang diberi nama KRI Rigel 933 itu baru saja mendarat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, setelah mengarungi samudra dari galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis, Maret lalu.
"KRI Rigel adalah satu dari dua kapal yang dibeli pemerintah dari Prancis," kata Ade kepada wartawan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, saat upacara penerimaan KRI Rigel 933.
Pembelian dua kapal perang jenis survei bawah laut itu dilakukan pemerintah dalam rangka program modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI. Rencananya kapal kedua akan tiba di Tanah Air pada Oktober mendatang. Seorang petinggi di TNI AL menyebutkan harga satu unit kapal perang Prancis itu lebih dari Rp 500 miliar.
Sayangnya, Ade tak mau merinci berapa besar anggaran pembelian kedua kapal tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pengadaan kapal baru dilakukan secara bertahap melalui skema tahun jamak.
Kapal bantu survei bawah laut militer terbuat dari bahan aluminium dengan bobot 515 ton. Kapal ini memiliki dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter serta mampu menampung 40 personel. KRI Rigel akan dikomandani oleh Letnan Kolonel Wirda Prayoga.
Menurut Laksamana Ade Supandi, kapal hidro-oceanografi akan digunakan untuk memetakan wilayah laut Indonesia yang begitu luas. Peta laut tersebut sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran pelayaran di laut Indonesia.
Kapal ini juga mampu diterjunkan dalam misi SAR seperti dalam kecelakaan kapal atau jatuhnya pesawat di laut. Sebab kapal ini dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi memotret keadaan bawah laut hingga kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik. Sebagai perbandingan, lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 lalu "hanya" sedalam 40 meter.
Kapal hidro-oceanografi baru ini juga dilengkapi robot bawah air atau ROV (Remotely Operated Vehicle). Berbekal kamera bawah air dan lengan mekanik, robot ini mampu memberikan informasi visual dan bisa mengambil contoh material dasar laut hingga kedalaman 1.000 meter. Seperti layaknya alutsista laut, kapal hidro-oceanografi ini juga dilengkapi senjata meriam berkaliber 12,7 milimeter dan 20 milimeter.
Kapal KRI Rigel akan berada di bawah komando Dinas Hidro-oceanografi TNI AL. KRI Rigel akan menambah tujuh unit kapal survei Dinas Hidro-oceanografi yang terdiri dari KRI Dewa Kembar 932, KRI Louser 924, KRI Pulau Rote 721, KRI Pulau Romang 723, KRI Pulau Rempang 729, KAL Aries, dan KAL Vega.
INDRA WIJAYA