Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Lokalisasi Ini Tutup Gara-gara Polisi dan Tentara

image-gnews
Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO , Tulungagung: Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengklaim berhasil membersihkan kawasan itu dari prostitusi. Aparat kepolisian dan TNI dikerahkan menjaga dua lokalisasi di Tulungagung untuk menghentikan aktivitas asusila.

Sejak lima hari terakhir, aktivitas prostitusi di Kabupaten Tulungagung berhenti total. Dua lokalisasi besar di kabupaten ini yakni lokalisasi Kaliwungu di Kecamatan Ngunut dan lokalisasi Ngujang di Kecamatan Kedungwaru telah menghentikan bisnis esek-esek mereka. “Sejak tanggal 8 Mei kemarin dua lokalisasi itu ditutup total,” kata Wakil Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo, Rabu 16 Mei 2015.

Bagaimana tidak, akses pintu masuk lokalisasi yang biasanya dijadikan tempat mangkal tukang ojek dan pria hidung belang kini ditempati personel kepolisian dan TNI.

Sikap tegas pemerintah ini tak hanya pada penutupan. Seluruh muncikari dan pekerja seks komersial juga tak diberi kompensasi apapun. Mereka diminta meninggalkan rumah muncikari dan tempat karaoke yang diduga menjadi lokasi pelayanan syahwat.

Maryoto mengatakan penutupan paksa ini dilakukan lantaran para pengelola lolalisasi membandel atas upaya penutupan sebelumnya yang dilakukan pemerintah pada 2012. Kala itu pemerintah sudah memberikan santunan kepada 176 PSK di lokalisasi Ngunut dan 205 PSK di lokalisasi Ngujang sebesar Rp 3 - 5 juta. Demikian pula sebanyak 123 mucikari juga mendapat santunan serupa. Namun pada kenyataannya mereka tak pernah benar-benar meninggalkan tempat itu dan kembali beraktivitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegah kembalinya pada PSK ke tempat itu, pemerintah meminta bantuan polisi dan TNI menjaga kawasan tersebut. Selama dua bulan ke depan aparat keamanan ini akan berjaga di pintu masuk lokalisasi untuk mengusir para PSK dan pelanggannya. “Bagi yang tetap nekat akan kita kenai sanksi,” kata Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Bastoni Purnama.

Meski tak melakukan perlawanan, penutupan itu tak urung mendapat protes dari pengelola karaoke. Mereka berdalih tempat usahanya hanya dipergunakan menyanyi dan tak melayani aktivitas seksual. Namun tidak dipungkiri jika tempat itu menyediakan gadis-gadis pemandu lagu untuk menemani tamu bernyanyi. “Selama di tempat ini tak ada prostitusi, tapi kalau dibawa keluar saya tidak tahu,” kata Puryanto, salah satu pemilik usaha karaoke di lokalisasi Ngunut.

Dia berharap pemerintah tidak serta merta melakukan penutupan tanpa solusi yang konkret. Mereka bisa menerima jika pemerintah hanya melakukan penertiban tanpa diikuti penutupan.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.