TEMPO.CO , Bengkulu: Demam batu akik yang melanda Indonesia ternyata tidak hanya mendatangkan rezeki bagi pengrajin dan penggali batu tapi juga tukang belah batu. Salah satunya, Feri alias Feri Donge yang membuka workshop belah batu di lokasi Pantai Panjang Kota Bengkulu. Feri sanggup memperoleh pendapatan sedikitnya Rp 1 juta lebih dari membelah batu.
“Alhamdulillah tidak pernah sepi yang membelah batu. Kami menerima berbagai macam jenis batu untuk dibelah dan dibentuk menjadi batu akik,” kata Feri saat ditemui di tempat kerja, Senin 11 Mei 2015.
Menurut Feri, untuk membelah batu langsung dibentuk menjadi akik, per biji dihargai Rp 5.000.
Sementara kalau hanya membelah batu saja, biasanya kita pasang tarif Rp 20 ribu sampai dengan 30 ribu perkilonya. Semua tergantung dengan kesulitan membelahnya.
Feri mengatakan bukan hanya pedagang batu akik yang menggunakan jasanya. Para kolektor dan orang-orang yang hobi batu akik juga kerap memakai jasanya.
“Selain membelah saya juga menerima jasa mengasah batu. Hanya saja biasanya yang mengerjakan anak buah saya, karena tidak sanggup jika dikerjakan sendiri. Untuk membelah batu saja, saya biasanya melayani belah batu hingga malam,” kata Feri.
Feri sebelumnya bekerja serabutan sebagai buruh bangunan. Kemudian Feri membuat kedai kopi kecil di lokasi wisata Pantai Panjang. Feri tidak sengaja ikut bisnis belah batu setelah diajak seorang temannya. Ternyata jasa belah batu akiknya ramai dan kini cukup membuat hidup pria berumur 38 tahun ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Seorang pengguna jasa Feri, Yuliardi, mengatakan telah menjadi pelanggan tetap membelah batu di sana. “Karena hasil belah dan membentuk batu akik kini sini rapi dan pas sesuai pesanan,” kata Yuliardi.
PHESI ESTER JULIKAWATI