TEMPO.CO , Tasikmalaya - Batu jasper asal Sungai Cimedang, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, dijadikan cendera mata tamu negara dalam perhelatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung baru-baru ini. Akibatnya, batu jasper diburu untuk diolah menjadi batu akik.
Untuk melindungi batu jasper di Sungai Cimedang, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggandeng tokoh masyarakat dan polisi. Hal ini dilakukan karena batu jasper di Pancatengah berada di alam terbuka.
"Penjagaan sudah melibatkan polisi," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya Wawan Effendi saat ditemui di Singaparna, Senin, 11 Mei 2015.
Tokoh masyarakat Pancatengah, menurut Wawan, juga siap mengawasi keberadaan batu jasper. Kata dia, tidak boleh ada sedikit pun batu jasper yang diambil oleh siapa pun.
"Tokoh masyarakat sudah ada yang menemui kami dan menyatakan siap menjaga batu jasper," kata Wawan.
Tempat batu jasper di Pancatengah, Wawan menjelaskan, saat ini sudah menjadi cagar geologi atau geopark. Luas geopark ini mencapai 4,5 hektare.
"Di lokasi ini, tidak boleh ada yang memanfaatkan untuk kegiatan pertambangan atau pengambilan," kata Wawan.
CANDRA NUGRAHA