TEMPO.CO , Bojonegoro: PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengklaim tiket kereta api lebaran untuk gerbong tambahan saat lebaran sudah dijual ke agen-agen. Cara ini dilakukan untuk menghindari monopoli dan mempermudah distribusi tiket ke konsumen.
Menurut Wakil Kepala Stasiun Besar Kereta Api Bojonegoro Wiseno, distribusi tiket untuk gerbong tambahan saat lebaran sudah disebar. Tiket kereta api selain dijual di stasiun kereta api, juga bisa didapat di agen-agen tiket, minimarket juga jenis pertokoan modern yang kerja sama dengan pihak PT KAI. “Tujuannya agar tidak ada monopoli,” ujarnya pada Tempo Senin 11 Mei 2015.
Wiseno menyebutkan, pembelian dan pemesanan tiket khusus gerbong tambahan untuk lebaran sudah bisa dimulai dibuka Senin 11 Mei 2015. Wiseno menyebut, pembelian jauh hari itu juga menguntungkan bagi pelanggan kereta api. Baik yang berada di kota-kota besar, sedang maupun yang berada di daerah yang akses kereta apinya relatif jauh. Kereta api ini, khusus untuk perjalanan H-7 dan H+ 7. (Baca: Tiket Kereta Tambahan Lebaran Ludes dalam 2 Jam)
Menurut Wiseno, kereta api yang berhenti di Stasiun Besar Bojonegoro ada dua: kereta api semi eksekutif Sembrani dan kereta kelas ekonomi Kertajaya. Kursi yang disediakan untuk kereta api Sembrani sebanyak 324 kursi dan kereta api Kertajaya sebanyak 848 kursi.
Di luar itu, ada kereta api yang nantinya melewati jalur utara. Seperti kereta api eksekutif Argo Bromo, Sembrani untuk jurusan Surabaya-Bojonegoro-Semarang-Jakarta. Juga Harina untuk jurusan Surabaya-Bojonegoro-Semarang-Bandung. Kemudian kereta api ekonomi seperti Kertajaya, jurusan Surabaya-Bojonegoro-Semarang-Jakarta.
Selain itu, ada kereta api ekonomi untuk jarak sedang yang menghubungkan kota-kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Misalnya kereta api Cepu Ekspress dan Blora Jaya jurusan Bojonegoro-Cepu-Semarang dan juga Kereta Api Diesel, untuk jurusan Bojonegoro-Surabaya-Sidoardjo. (Baca: Lebaran, KAI Yogyakarta Siapkan 4 Kereta Tambahan)
Feby, seorang pengelola tiket pesawat dan kereta api di Bojonegoro, mengatakan untuk penjualan pesawat, sudah lama berjalan. Sedangkan kereta api baru berjalan beberapa bulan ini, terutama menjelang lebaran. “Ya, sepertinya akan naik pembelian tiket,” ujarnya pada Tempo Senin 11 Mei 2015.
Feby menyebutkan, pembelian tiket kereta api masih belum banyak diketahui masarakat. Karena, masyarakat masih menganggap membeli tiket kereta api harus berada di stasiun. Dengan kondisi seperti ini, pihak pengelola penjualan tiket kendaraan, terutama kereta api, harus banyak berpromosi.
SUJATMIKO