TEMPO.CO, Yogyakarta - Memasuki hari ketiga musibah kecelakaan helikopter yang ditumpangi Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad, karangan bunga duka cita terus mengalir ke rumah duka Yogyakarta, Minggu, 10 Mei 2015.
Burhan dan istrinya, Heri Listyawati, menjadi korban kecelakaan helikopter yang jatuh di Pakistan, Jumat, 8 Mei lalu. Burhan luka parah sementara istrinya meninggal dunia dan belum dipulangkan ke Indonesia hingga saat ini.
Baca Juga:
Dari pantauan Tempo, di hari ketiga pascaperistiwa itu, halaman dalam dan luar rumah Dubes Burhan di Jalan Kyai Haji Agus Salim 57 Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta, makin disesaki dengan karangan bunga. Karangan bunga pun meluber ke trotoar jalan di depan rumah para tetangga.
Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Ngampilan Komisaris Kusilah menuturkan kepolisian terus berjaga dan mengatur penempatan karangan bunga yang diperkirakan hampir mendekati 100 buah itu.
"Kami minta pengantar kiriman mengikat karangan bunga itu agar tak jatuh ke jalan dan berpotensi mengganggu lalu lintas," ujar Kusilah yang ditemui Tempo.
Kusilah menuturkan pihaknya terus melakukan pengamanan siang dan malam meskipun sampai saat ini belum ada informasi pasti dari pemerintah dan keluarga ihwal kedatangan jenazah istri Burhan.
"Kami lakukan pengamanan agar lalu lintas tak semrawut, karena rumah duka kebetulan di tepi jalan protokol," ujar Kusilah.
Menurut Kusilah, informasi dari Kementerian Luar Negeri menyebutkan masih akan dilakukan verifikasi dengan sampel DNA keluarga istri Burhan, sehingga kedatangan jenazah masih perlu waktu sebelum diterbangkan ke Indonesia.
"Prediksi kami untuk tes forensik dan DNA bisa seminggu," ujarnya.
Putra sulung Burhan, Fitra Amrullah, sebelum menunaikan salat zuhur sempat mengamati kiriman rangkaian bunga di rumahnya itu. Kadang mahasiswa semester II Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu tersenyum setelah membaca identitas para kolega ayah dan ibunya yang berasal dari berbagai kalangan. Dari budayawan, akademikus, perbankan, hingga politikus.
Fitra menuturkan masih belum ada tanda-tanda kapan jenazah ibunya dipulangkan. Juga kondisi terakhir kesehatan ayahnya yang dirawat akibat luka bakar parah saat kecelakaan. "Adik yang masih menjaga ayah di sana, kami masih menunggu kabar ibu dipulangkan," ujarnya.
Burhan dan istrinya memiliki dua putra. Yang bungsu, Yoga Sulistyo Burhan, 17, ikut mereka dan bersekolah tingkat SMA di Pakistan. Sedangkan Fitra tinggal di Yogyakarta.
PRIBADI WICAKSONO