Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Longsor Lagi, Warga Pangalengan Akan Direlokasi

image-gnews
Kondisi pipa gas panas bumi yang meledak setelah terkena longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung, 7 Mei 2015. Uap pada pipa yang terputus tersebut mengakibatkan ledakan sehingga power plant Star Energy saat ini dalam keadaan berhenti beroperasi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Kondisi pipa gas panas bumi yang meledak setelah terkena longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung, 7 Mei 2015. Uap pada pipa yang terputus tersebut mengakibatkan ledakan sehingga power plant Star Energy saat ini dalam keadaan berhenti beroperasi. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi, Badan Geologi, Gede Suantika mengatakan, lembaganya merekomendasikan relokasi permukiman warga yang terkena longsor Pangalengan, Kabupaten Bandung. “Permukiman sebaiknya direlokasi ke tempat aman, menjauhi pipa dan ancaman longsor,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Mei 2015.

Gede mengatakan, hingga saat ini tim PVMBG masih berada di lokasi atas permintaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. “Tim masih di sana mendampingi BPBD yang melakukan evakuasi, takutnya ada longsor susulan terjadi,” kata dia.

Menurut Gede, potensi longsor masih mengancam di lokasi bencana dengan temuan dijumpainya retakan di bukit, justru di atas mahkota longsor. “Hasil pemantauan sementara di atas masih dijumpai rekahan, di atas mahkota longsor. Artinya belum semua material turun. Dan dengan masa tanah yang terpindahkan terlalu banyak, membuat tanah di atasnya tidak stabil,” kata dia.

Gede mengatakan, hasil pemeriksaan timnya menyimpulkan sejumlah penyebab yang menjadi pemicu longsor Pangalengan yang terjadi 5 Mei 2015 lalu. “Longsor disebabkan akumulasi curah hujan 3-4 hari sebelumnya di daerah sana yang cukup tinggi dan lama intensitasnya. Kondisi daerahnya memang lembah, dan kami jumpai banyak mata air di bagian bawahnya, artinya sudah eksisting merupakan daerah rawan gerakan tanah,” kata dia.

Menurut Gede, bukit yang longsor itu relatif lebih basah dibandingkan daerah lainnya. Perubahan tata guna lahan di lokasi itu, pergantian vegetasi pepohonan dengan rerumputan yang berakar dangkal mempercepat pelapukan tanah di permukaan yang melemahkan daya dukung tanah di lereng bukit. “Permukaan tanahnya cukup basah, di sana banyak ditemukan kolam, ada mata air. Jadi lebih basah dibandingkan bukit sekitarnya,” kata dia. “Kondisi eksisting di sana rawan, potensi longsor tinggi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gede mengatakan, survey lembaganya pada 2 Mei 2015 atas permintaan BPBD Kabupaten Bandung, beberapa hari sebelum longsor Pangalengan, sudah mendapati tanda-tandanya. “Tanahnya sudah mulai amblas, sampai 2,5 meter. Jalur pipa panas bumi sudha terdeformasi akibat amblasan itu. Kesimpulannya pipa putus karena bantalan dasar penyangga pipa hanyut oleh longsor. Sehingg pipa otomatis pecah,” kata dia.

Menurut Gede, lokasi tanah yang amblas tak jauh dari saluran pipa panas bumi yang melengkung akibat tekanan pergerakan tanah. “(Lokasi amblas) dekat sekitar 290 meter dari pipa,” kata dia. “Pipa juga sudah terlihat bengkok. Bantalan beton penyangganya sudah ada yang patah.”

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Video: Selamat, Yuni Sedih Lihat Ibu & Adiknya Terkubur

13 Mei 2015

Nurhayati, bocah yang kehilangan anggota keluarganya, saat longsor melanda Pengalengan, Bandung. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
Video: Selamat, Yuni Sedih Lihat Ibu & Adiknya Terkubur

Dengar gemuruh, Yuni, 10 tahun, lari dari rumah. Tapi, ibunya


kembali ke rumah untuk ambil adiknya yang sakit. Lalu....


Korban Ke-7 Longsor Pangalengan Ditemukan

12 Mei 2015

Tim gabungan pencari korban longsor dibantu alat berat, masih mencari korban yang terkubur di Kampung Cibitung, Margamukti, Pangalengan,  Bandung, 11 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Korban Ke-7 Longsor Pangalengan Ditemukan

Pada hari pertama perpanjangan status tanggap darurat bencana tanah longsor Pangalengan, tim gabungan evakuasi menemukan satu korban tewas.


LBH Desak Polisi Usut Tuntas Longsor Pangalengan

12 Mei 2015

Tim gabungan pencari korban longsor dibantu alat berat, masih mencari korban yang terkubur di Kampung Cibitung, Margamukti, Pangalengan,  Bandung, 11 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
LBH Desak Polisi Usut Tuntas Longsor Pangalengan

Longsor di Pangalengan termasuk kejahatan korporat.


Keluarga Korban Longsor Pangalengan Mulai Pasrah  

11 Mei 2015

Petugas penyelamat mengerahkan alat berat untuk mencari korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cibitung, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Mei 2015. ANTARA/Sigid Kurniawan
Keluarga Korban Longsor Pangalengan Mulai Pasrah  

Wanwan pasrah akan nasib pamannya yang belum ditemukan.


VIDEO: Pipa Gas Bermasalah, Longsor Hantam Pipa Lain, Buum  

11 Mei 2015

Pipa PT Star Energy di longsoran Pengalengan, Bandung. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
VIDEO: Pipa Gas Bermasalah, Longsor Hantam Pipa Lain, Buum  

Hasil pemeriksaan awal, kata Kapolres Bandung, AKBP Erwin
Kurniawan, PT Star Energy mengakui beberapa pipa bermasalah
karena pergeseran tanah.


Longsoran di Pangalengan Seperti Roll ke Bawah

11 Mei 2015

Longsor di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
Longsoran di Pangalengan Seperti Roll ke Bawah

Kontur tanah berkarakter landai. Bentangan longsoran kampung Cibitung seluas 2 kali lapangan sepak bola.


Begini Polwan Cantik Ini Hibur Korban Longsor Pangalengan  

10 Mei 2015

Polwan cantik dari Polres Bandung lakukan trauma healing kepada korban longsor Pengalengan. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
Begini Polwan Cantik Ini Hibur Korban Longsor Pangalengan  

Polwan cantik dari Kepolisian Resor Bandung melakukan trauma

healing kepada belasan anak-anak yang menjadi korban longsor

Pangalengan, Bandung.


Satu Lagi Korban Tewas Longsor Pangalengan Ditemukan

9 Mei 2015

Petugas penyelamat mengerahkan alat berat untuk mencari korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cibitung, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Mei 2015. ANTARA/Sigid Kurniawan
Satu Lagi Korban Tewas Longsor Pangalengan Ditemukan

Tim gabungan evakuasi longsor Pangalengan kembali menemukan









satu korban tewas berjenis kelamin wanita.


VIDEO: Saat Longsor Hantam Pipa Gas, Meledak, Lalu...

9 Mei 2015

Longsor di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Dicky Zulfikar Nawazaki
VIDEO: Saat Longsor Hantam Pipa Gas, Meledak, Lalu...

Kepala Harian BNPD Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, longsoran tersebut menghantam pipa panas bumi.


Longsor, Star Energy Diminta Pindahkan Pipa  

9 Mei 2015

Warga melihat pipa gas panas bumi milik PT Geothermal Star Energy yang terkena longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung, 7 Mei 2015. Hujan lebat terus menerus sejak tanggal 2 Mei sampai 4 Mei 2015 diduga menjadi penyebab longsor. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Longsor, Star Energy Diminta Pindahkan Pipa  

Pipa geothermal di lokasi longsor di Pangalengan sebaiknya
dipindahkan.