TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Indonesia berhasil meraih emas terbanyak dalam lomba penelitian tingkat internasional, Third International Science Project Olympiad, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada 4-8 Mei 2015. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil meraih empat buah emas, tiga buah perak, dan dua buah perunggu.
Peringkat kedua dalam lomba itu diduduki oleh Bosnia dan Herzegovina serta Tajikistan. Kedua negara ini mendapat jumlah mendali yang seri, yaitu sebuah medali emas, dua buah perak, dan sebuah perunggu.
“Rasanya bangga sekali,” kata salah satu peserta dari delegasi Indonesia, Gusti Ayu Wedayanti Indriani, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Jumat, 8 Mei 2015. Menurut gadis yang berhasil meraih medali perunggu ini, timnya memang sudah bekerja keras untuk mencapai prestasi itu.
Kepala Subdirektorat Peserta Didik Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mengaku bangga dengan pencapaian yang sudah diraih Indonesia. “Baguslah,” katanya.
Ia bersyukur karena penyelenggaraan kompetisi internasional pada tahun ketiga ini semakin baik dan lancar. Peserta kompetisi ini pun bertambah menjadi 29 negara dari 22 negara pada tahun lalu. Suharlan mengatakan, sebenarnya sudah ada 39 negara yang pada awalnya mendaftarkan diri dalam kegiatan ini. “Namun tim dari 10 negara mendapat kesulitan dalam hal visa,” kata Suharlan.
Suharlan berharap kegiatan ini bisa memberikan semangat kepada para siswa Sekolah Menengah Atas lain untuk terus kreatif dalam hal meneliti. “Harapannya, kegiatan ini bisa menggairahkan penelitian bagi siswa Sekolah Menengah Atas,” katanya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Jazidie dalam sambutannya berharap ajang kompetisi ini bisa memberikan pengalaman berharga dan menjadi bekal saat menghadapi perkembangan dunia. Ia juga berharap potensi inovasi yang dipamerkan dalam ajang ini bisa dikomunikasikan dengan dunia bisnis, sehingga memiliki masa depan untuk tumbuh dan berkembang.
MITRA TARIGAN