Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sanitasi, Indonesia Kalah dari Malaysia, Kenapa?

image-gnews
Josrizal Zain, mantan Wali Kota Payakumbuh, yang terkenal karena berhasil memperbaiki sanitasi dan masalah kebersihan kota. Kini ia mencalonkan diri sebagai caleg Partai Demokrat di daerah pemilihan Sumatera Barat. Tempo/Febriyanti.
Josrizal Zain, mantan Wali Kota Payakumbuh, yang terkenal karena berhasil memperbaiki sanitasi dan masalah kebersihan kota. Kini ia mencalonkan diri sebagai caleg Partai Demokrat di daerah pemilihan Sumatera Barat. Tempo/Febriyanti.
Iklan

TEMPO.COJakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengakui Indonesia masih kalah dalam hal sanitasi dengan negara tetangga, Malaysia. “Budaya hidup bersih mereka lebih maju daripada kita,” katanya saat dihubungi, Kamis, 7 Mei 2015.

Tak heran, ada beberapa penyakit yang masih ada di Indonesia, tapi sudah sangat minim, bahkan nyaris tidak ada di Negeri Jiran. “Di Malaysia, kusta dan kaki gajah sudah tidak ada, tapi masih ada di kita. Penyakit TBC di sana pun jumlahnya sangat minim dibandingkan di negara kita,” ujarnya.

Subuh mengakui jumlah penyakit di Indonesia lebih banyak dibandingkan Malaysia. Namun perbandingan itu karena latar belakang dan kondisi geografis kedua negara sangat berbeda. 

Dalam hal luas wilayah dan jumlah penduduk, Indonesia tentu jauh lebih besar dibandingkan dengan Malaysia. Kondisi geografis pun berbeda. “Indonesia negara kepulauan, sedangkan Malaysia lebih banyak daratan, sehingga pemberian fasilitas kesehatan mereka jauh lebih mudah dibanding kita,” tuturnya.

Walau begitu, dengan lebih memperhatikan sanitasi lingkungan, salah satu caranya adalah mencontoh Malaysia, Subuh yakin akan ada pengurangan jumlah penyakit di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, menurut Subuh, Indonesia masih memiliki dua macam penyakit, yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular. Meskipun masih banyak penyakit tidak menular, Kementerian Kesehatan lebih berfokus menangani 30 penyakit menular. Beberapa di antaranya demam berdarah dengue, malaria, kusta, dan HIV AIDS.

Kedua, penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, misalnya penyakit jantung, hipertensi, stroke, paru-paru, lalu ada penyakit diabetes melitus serta kanker. “Kementerian fokus kepada lebih dari 150 penyakit tidak menular yang ada di Indonesia,” ucapnya.

Menurut Subuh, puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan primer di Indonesia diharapkan bisa mendiagnosis penyakit dalam jumlah banyak. “Dalam aturan, puskesmas harus bisa mendiagnosis 155 jenis penyakit,” katanya.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).