TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Youth Forum (IYF) menggelar acara di Bengkulu yang diikuti 300 pemuda dari seluruh Tanah Air. Tema ini adalah "Revolusi Karakter Pemuda melalui Program Pemberdayaan dan Kewirausahaan Sosial Menghadapi Komunitas ASEAN dan SDGs."
"Kita disini bersama-sama mendeklarasikan, kami adalah orang 'gila', orang-orang gigih lapangan yang tergila-gila kepada Indonesia yang sukses dan terutama pemudanya," kata Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Imam Gunawan saat membuka IYF 2015 pada Kamis, 7 Mei 2015.
Tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) merupakan komitmen dunia berdasarkan kesepakatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Komiten ini kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang berlangsung pada 2000-2015.
Imam mengatakan para pemuda merupakan aset bangsa. Menurut dia, kegiatan IYF yang berlangsung pada 6-11 Mei 2015 ini diharapkan dapat menjadi tempat para pemuda untuk mengembangkan diri.
Pemuda saat ini diharapkan dapat beradaptasi terutama menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. "Acara kepemudaan seperti ini sangat baik bagi pemuda kita untuk beradaptasi dan mengembangkan kreativitas serta memacu mereka untuk terbiasa menangani proyek sosial," katanya.
Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bachtiar Najamudin menyambut baik kegiatan IYF yang melibatkan peran serta pemuda dari seluruh Indonesia untuk dapat melakukan gerakan perubahan sosial di daerah masing-masing.
Dia berharap IYF 2015 dapat memberi inspirasi dan semangat kepada para pemuda untuk dapat berkonstribusi bagi pembangunan Indonesia.
Salah seorang peserta, Benedictus Asriparusa, mengatakan melalui kegiatan ini proyek sosial dan kewirausahaan dapat menjadi proyek berkelanjutan. "Kita berharap kemitraan pemuda lintas sektor dalam program pemberdayaan dan kewirausahaan sosial akan bertambah," katanya.
PHESI ESTER JULIKAWATI