TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan membangun Jembatan Palmerah yang menghubungkan Pulau Flores dan Adonara di Kabupaten Flores Timur. “Panjangnya 700 meter," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh kepada Tempo, Kamis, 7 Mei 2015.
Pemerintah NTT telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk studi pradesain pembangunan jembatan itu. "Sedang dalam proses tender," ujarnya.
Prastudi akan menentukan kelayakan pembangunan jembatan tersebut juga melihat berbagai aspek, seperti ekonomi, pertambangan, dan pariwisata. Jika menguntungkan, jembatan itu layak dibangun. "Kami harapkan, dengan dibangunnya jembatan itu, maka kawasan di situ juga ikut terbangun."
Andre mengatakan pemerintah NTT telah menyampaikan rencana pembangunan jembatan ini kepada Presiden dan Menteri Pekerjaan Umum untuk membantu anggaran pembangunannya. "Pemerintah pusat menyambut baik, hanya butuh kajian sehingga dilakukan pradesain ini."
Jembatan antara Pulau Flores dan Adonara dinilai perlu dibangun untuk pengembangan potensi daerah, dan merupakan titik terpendek antarpulau di NTT. "Ada banyak pulau yang berdekatan, tapi yang paling potensial adalah Adonara."
Di Larantuka, misalnya, ada pusat perikanan dan Samana Santa yang menjadi potensi pariwisata. Sedangkan di Adonara, ada potensi pertanian, pariwisata, dan pertambangan. "Potensi-potensi ini yang harus dikaji dulu sehingga bisa diketahui keuntungannya."
YOHANES SEO