TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 47 warga Kampung Cijaringao, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, keracunan usai menyantap nasi dus yang dibagikan setelah acara pengajian di masjid lingkungan setempat, Sabtu sore, 2 Mei 2015. Warga setempat mulai mengeluh sakit kepala, muntah-muntah dan buang air besar pada Minggu dinihari hingga Rabu pagi, 6 Mei 2015.
"Korban mulai merasakan gejala keracunan secara bertahap. Tadi pagi masih ada yang mengeluh sakit," kata Kepala Puskesmas Sukaraja, Doni Sudrajat, saat ditemui di posko penanganan korban keracunan di Madrasah Nurul Iman, Rabu.
Awalnya, korban diobati di rumah masing-masing. Petugas medis jemput bola mendatangi rumah korban. Akan tetapi, petugas Puskesmas kewalahan karena jumlahnya sedikit. Karena itu, perawatan korban ditempatkan di madrasah agar lebih fokus. Menurut Doni, pengobatan tidak dilakukan di puskesmas karena kurangnya tempat tidur.
Doni menjelaskan, dari 47 korban keracunan sebanyak delapan korban masih dirawat di madrasah, tiga korban dirawat di puskesmas, dan satu orang dirawat di rumah sakit TMC. Sisanya berobat jalan. "Satu orang dirawat di rumah sakit karena tidak melalui kami. Korban langsung dirujuk ke rumah sakit oleh keluarganya," kata Doni.
Ikhwal penyebab keracunan, Doni mengatakan, belum bisa dipastikan dan perlu diuji laboratorium. Petugas Dinas Kesehatan, sudah mengambil sampel muntahan korban dan bahan makanan yang diolah untuk dijadikan menu di nasi dus tersebut. Sementara sisa makanan sudah tidak ada karena dikonsumsi pada Sabtu malam dan Minggu.
Baca Juga:
Menu yang terdapat pada nasi dus, menurut Doni, terdiri dari daging ayam, telur, tahu dan kerupuk. Doni menduga keracunan tersebut disebabkan bakteri.
Korban, kata Doni, ada yang mengeluhkan daging didalam nasi dus agak berbau. Namun, Doni enggan menjelaskan lebih lanjut sebelum ada uji lab.
Salah seorang korban, Ela, 43 tahun, mengkonsumsi makanan di nasi dus Sabtu sore. Ahad dinihari, dia menderita mual, muntah dan buang air. "Saya diberi obat sama mantri (petugas kesehatan)," kata Ela.
Karena tidak kunjung sembuh, Selasa sore Ela dirawat di madrasah bersama korban lainnya. "Sekarang mulai mendingan," katanya.
CANDRA NUGRAHA