TEMPO.CO, Jakarta - Pencuri lukisan Affandi ternyata menggunakan uang hasil penjualan lukisan itu untuk menikahi seorang perempuan. Irwan Parwito, 60 tahun, setelah mencuri lukisan itu pada 2006, langsung menikahi seorang gadis 21 tahun.
Kepala Unit I Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Imran Gultom mengatakan, dari penjualan lukisan itu, Irwan mendapat uang tunai Rp 550 juta. Sebanyak Rp 50 juta, kata Imran, digunakan Irwan untuk menikah dengan istri kedua.
"Dia sudah punya istri. Mau menikahi istri kedua dan butuh uang," katanya kepada Tempo, Rabu, 6 Mei 2015. "Yang lainnya untuk kebutuhan sehari-hari," kata Imran.
Setelah itu, Irwan diketahui bercerai dengan istri pertamanya. Namun, saat ditangkap, Irwan sedang berada di rumah istri pertamanya di Sawangan, Depok.
Irwan ditangkap setelah hampir satu tahun kepolisian mencari lukisan Affandi berjudul Self Portrait and His Pipe yang dilaporkan hilang oleh keluarga Widjojo Nitisastro--yang memiliki lukisan itu--pada Mei 2014. Ternyata lukisan karya maestro lukisan abstrak itu sudah berpindah tangan empat kali sejak dicuri oleh Irwan.
Irwan mencuri lukisan itu pada Maret 2006. Irwan adalah pekerja yang sering bekerja di rumah keluarga Widjojo Nitisastro. Irwan menukar lukisan asli yang dibeli Widjojo Nitisastro langsung dari Affandi itu dengan lukisan palsu.
Widjojo Nitisastro lahir di Malang, 23 September 1927, dan meninggal di Jakarta, 9 Maret 2012, pada umur 84 tahun. Ia dikenal sebagai arsitek utama perekonomian Orde Baru. Widjojo sering dianggap sebagai pemimpin Mafia Berkeley— julukan yang diberikan kepada sekelompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto.
NINIS CHAIRUNNISA