TEMPO.CO, Bandung - Proses evakuasi bencana tanah longsor yang menimpa Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, kembali dilanjutkan pagi ini, Rabu, 6 Mei 2015. Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, proses evakuasi pada hari ini terkendala medan yang cukup luas.
“Luas lokasi yang terdampak longsor, sekitar 5 hektare,” kata Marlan kepada Tempo di lokasi longsor, Rabu, 6 Mei 2015. Selain itu, kendala pun berasal dari dalamnya tanah yang menimbun permukiman warga.
Marlan mengatakan, pagi ini evakuasi akan difokuskan di tiga titik yakni di permukiman, perkebunan, dan kolam pemancingan.
"Kami pun akan menghimpun informasi dari masyarakat setempat terkait titik-titik yang diperkirakan ada masyarakat saat longsor terjadi," ujar Marlan.
Marlan menyebutkan, dalam proses evakuasi kali ini pihaknya akan menurunkan tiga alat berat. Selain itu, posko penampungan dan dapur umum telah disiapkan. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam proses evakuasi," kata Marlan.
Hingga saat ini, Marlan mengatakan, korban meninggal akibat longsor tersebut berjumlah 4 orang, terdiri dari tiga dewasa dan satu balita. Sedangkan korban luka berat berjumlah 9 orang. "Di posko pengungsian di Balai Desa sampai saat ini berjumlah 110 jiwa," kata Marlan.
Pantauan Tempo di lapangan, pagi ini cuaca cukup cerah. Terlihat sejumlah petugas dari BPBD, tim SAR, PMI, Dinas Sosial, TNI, Polri, dan relawan sedang mempersiapkan logistik untuk proses evakuasi.
Marlan mengatakan, longsoran tanah turun ke permukiman warga pukul 15.00, kemarin. Saat longsor terjadi sebagian warga sedang beraktivitas seperti mencari rumput, memancing, dan aktivitas lainnya.
Selain itu, material longsor pun meluncur menghantam pipa panas bumi Star Energi Geothermal yang mengakibatkan ledakan, kemudian material longsor menimbun rumah penduduk dan perkebunan.
IQBAL T. LAZUARDI S.