TEMPO.CO , Yogyakarta: Anak sulung Raja Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, akhirnya dinobatkan sebagai putri mahkota sekaligus calon pengganti Sultan.
Penobatan tersebut dikemukakan Sultan dalam Sabdaraja yang kembali diucapkan di Sitihinggil, Keraton Yogyakarta pada Selasa, 5 Mei 2015 pukul 11.00. Belum ada sepekan, Sultan juga telah mengucapkan Sabdaraja pada 30 April 2015 lalu.
“Namanya diganti menjadi GKR Mangkubumi. Sultan sudah menjelaskan GKR Mangkubumi sebagai calon penggantinya,” kata kerabat keraton yang mengikuti prosesi Sabdaraja saat kepada Tempo, Selasa, 5 Mei 2015.
Sementara itu, salah seorang kaum Masjid Panepen di keraton, Raden Wedana Ngabdul Sada’, yang ikut menghadiri Sabdaraja membenarkan. Bahwa isi Sabdaraja adalah mengganti nama Pembayun menjadi GKR Mangkubumi.
Saat ditanya apakah penggantian nama tersebut berarti penobatan Pembayun sebagai putri mahkota, Ngabdul menduga demikian.
“Saya kira begitu. Putra mahkota sebelum dinobatkan namanya jadi Mangkubumi,” kata Ngabdul. Seperti Sultan HB X yang sebelum naik tahta sebagai raja, terlebih dahulu dinobatkan sebagai putra mahkota bergelar Pangeran Mangkubumi.
Seperti Sabdaraja sebelumnya, kali ini juga dilangsungkan secara tertutup. Awak media yang datang meliput harus puas berdiri di luar gerbang keraton dengan jarak sekitar 30 meter dari gerbbang sitihinggil.
Sultan datang ke Sitihinggil dengan mengendarai Toyota Alphard warna hitam bernomor polisi AB X HS. Bagian atap mobil diberi payung kerajaan warna kuning. Sultan kembali mengenakan pakaian kebesaran seorang raja dengan kuluk (tutup kepala) warna biru muda.
PITO AGUSTIN RUDIANA