TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memastikan program Pemerintah Kota Bandung ihwal pinjaman lunak diluncurkan pekan depan. Program yang dinamai Kredit Melati (Melawan Rentenir) itu dibuka dengan bunga yang rendah dan proses peminjaman yang mudah.
“Kami akan launching Rabu pekan depan, 13 Mei 2015. Waktu sepekan ini kami manfaatkan untuk sosialisasi,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 5 Mei 2015. Sosialisasi tersebut akan diarahkan pada kantor kelurahan, sehingga warga yang masih bingung bisa bertanya kepada kelurahan setempat.
Kredit ini merupakan program yang dijalankan Pemkot Bandung dengan bantuan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung. Ridwan Kamil menyatakan petugas BPR akan lebih gesit dibanding rentenir. “Tim BPR akan mendatangi langsung para pedagang, sehingga tak kalah cepat dibanding rentenir,” kata Ridwan Kamil.
Untuk mendapatkan pinjaman ini, warga hanya perlu menyetorkan salinan kartu tanda penduduk (KTP), dan salinan kartu keluarga atau surat izin pasangan. Jaminan pinjamannya, kata Ridwan Kamil, hanya berupa barang rumah tangga. Jika warga memberikan persyaratan lengkap, dana kredit paling lambat cair dalam satu hari.
Kredit Melati akan diberikan kepada perorangan dan kelompok. Ihwal tanggung jawab pengelolaan kredit kelompok akan diserahkan kepada masing-masing anggota. Jumlah dana kredit yang disediakan Rp 500 ribu sampai Rp 30 juta.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung berencana mencairkan dana anggaran sebesar Rp 32 miliar untuk memberi pinjaman kepada masyarakat dengan bunga yang kecil melalui BPR. Sebab, dalam blusukannya, Ridwan Kamil mendapati banyak pedagang kaki lima di Cicadas yang bercerai, bahkan menjual tanah, hanya karena terjerat utang kepada rentenir.
Padahal, kata dia, para PKL itu mampu membayar utang dengan lancar jika diberi bunga yang rendah. Para rentenir di sana biasanya mematok bunga hingga 30 persen.
Pada Senin, 16 Maret 2015, Otoritas Jasa Keuangan mengunjungi Balai Kota Bandung untuk melepaskan masyarakat dari jeratan utang rentenir. Mereka membicarakan hal tersebut selama sekitar tiga jam di ruangan Ridwan Kamil.
PERSIANA GALIH