TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga bantaran Kali Code terutama yang berada di Kampung Jagalan, Kelurahan Purwokinanti, Kecamatan Pakualaman resah setelah muncul titik ambles di jalan utama akses perkotaan di wilayah itu Sabtu siang 2 Mei 2015 pasca diguyur hujan lebat sejak pagi.
Titik ambles itu meskipun masih berdiameter kurang dari dua meter namun longsorannya hampir mencapai tiga meter dengan retakan jalan sekitar empat meter. Sekitar delapan rumah warga di sisi barat jalan pun terancam retakan yang melebar. Amblesnya jalan juga mengancam saluran air PDAM dan drainase menuju sungai. Posisi titik ambles mengapit pemukiman warga yang letaknya membelakangi Kali Code.
“Kami takut amblesan itu melebar dan kampung makin terisolir karena posisinya diapit sungai dan titik amblesan itu,” ujar Ketua RW 2 Jagalan Purwokinanti, Basuki Haryanto, Ahad 3 Mei 2015.
Basuki menduga kuat, amblesnya jalan dipicu banjir Code akhir April lalu. Air dari sungai yang meluap dan dikembalikan ke darat melalui saluran drainase itu tak mengalir sempurna karena adanya kebocoran saluran. “Kami menduga drainase bocor dan air lama-lama mengikis fondasi jalan lalu memicu ambles,” ujar Basuki.
Seorang warga Tang Lai Fong, 72, yang rumahnya tepat bersebelahan dengan titik ambles di jalan yang menghubungkan jalan protocol Sultan Agung dan jalan Juminahan itu menuturkan, sudah ada korban celaka akibat amblesnya jalan itu. “Pas jalan ramai dan belum sempat diblokir, ada mobil wisatawan Semarang terperosok dan bayinya ikut luka, lalu kami hubungi polisi untuk blokir jalan hari itu juga,” ujar Lai.
Kepala Dinas Pemukiman Sarana dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto yang langsung mengecek jalan ambles itu belum dapat menyimpulkan kasus itu dengan banjir yang sempat melanda Code pekan lalu. Selain di RW 2, longsor sebelumnya juga melanda dua titik di RW 1 termasuk sebelah Jembatan Juminahan penghubung Jalan prtokol Mataram dengan Hayam Wuruk.
“Tapi posisi jalan ambles yang baru ini sudah terlanjur menutupi inlet (lubang drainase), ini yang bahaya dan harus segera ditangani agar tak berdampak lebih parah,” ujar Toto.
PRIBADI WICAKSONO