TEMPO.CO, Yogyakarta - Lokasi pembunuhan alumnus Universitas Gadjah Mada, Eka Mayasari, 27 tahun, di Jalan Janti 62 Karang Jambe, Banguntapan, Bantul, tampak sepi. Polisi memasang garis polisi di toko yang digunakan untuk kos dan warung angkringan itu.
"Masih dipasangi garis polisi," kata Agus, penjaga penginapan yang tak jauh dari lokasi, Minggu, 3 Mei 2015.
Eka ditemukan tewas oleh adiknya yang bernama Fandi pada Sabtu petang, 2 Mei 2015. Alumnus D-3 Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM ini ditemukan bersimbah darah dengan beberapa bagian tubuh memar. Bahkan dari selangkangannya keluar darah. Dia diduga diperkosa sebelum dibunuh.
Lokasi kejadian yang berada persis di sisi barat jembatan layang Janti itu hanya ada lalu lalang kendaraan. Pejalan kaki pun sangat jarang pada siang hari.
Namun, tutur Agus, jika malam hari, lokasi itu ramai pembeli. Di sekitar lokasi memang banyak mahasiswa yang kos. Di daerah Janti, ada beberapa perguruan tinggi.
Pada Sabtu, 2 Mei 2015, cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta hujan sepanjang hari. Diduga, pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi pukul 15.00-17.00 WIB. Sebab, sebelum terjadi pembunuhan, Eka menghubungi Fandi, adiknya, untuk minta dijemput. Namun Fandi ketiduran dan sampai di kos kakaknya pukul 17.30. Tak dinyana, dia menemukan kakaknya sudah tidak bernyawa.
Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan disertai pemerkosaan ini. Motif di balik kejadian itu juga masih dipelajari polisi. Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Yogyakarta, untuk diotopsi.
MUH SYAIFULLAH