TEMPO.CO, Kupang--Ratusan warga di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengkonsumsi putak (makanan untuk ternak) karena mengalami gagal panen. "Mereka terpaksa konsumsi putak, karena gagal panen," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTT Jefri Un Banunaek yang dihubungi Tempo saat melakukan kunjungan ke desa itu, Sabtu, 2 Mei 2015.
Ratusan warga itu terdapat di lima desa yakni Desa Kualin, Oineke, Tuafanu, Tuapakas, dan Oni. Menurut Jefri, warga setempat terpaksa mengkonsumsi putak, karena stok pangan mereka sudah habis, setelah dikonsumsi sejak Januari 2015. Sementara mereka mengalami gagal panen. Akibatnya, jagung yang disiapkan untuk bibit terpaksa dimakan.
Jefri mengaku warga setempat telah menjadikan putak sebagai makanan alternatif kala mengalami gagal panen. Jefri mengatakan penyebab gagal panen bukan karena warga lima desa tersebut malas, melainkan lantaran rendahnya curah hujan.
Berdasarkan data camat Kualin, kata Jefri, sekitar 900 kepala keluarga yang harus mengkonsumsi putak, karena gagal panen itu.
Jefri sangat menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah atas bencana yang menimpa warga ini, sehingga warga terpaksa mengkonsumsi putak, karena ketidakberdayaan warga.
Karena itu, Jefri meminta pemerintah melalui Badan Penggalangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera mengambil langkah tanggap darurat untuk warga itu. "Harus segera ditangani bencana ini," kata Jefri.
Kepala Badan Penggalangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus mengaku telah meminta pemerintah daerah segera melakukan intervensi terutama membagikan beras kepada petani. "Pemerintah segera melakukan penanganan terhadap musibah gagal panen ini," ujar Tini.
YOHANES SEO
