TEMPO.CO, Sidoarjo - Banjir mengganggu sekitar 20 dari 44 perjalanan kereta api yang melalui Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Rel kereta api sejauh 600 meter terendam air setinggi 17 sentimeter akibat banjir yang menggenangi jalan itu sejak pukul 03.30, Jumat, 1 Mei 2015. "Relnya tenggelam mulai dari Desa Ketapang sampai rel di Desa Siring depan exit tol Porong," kata Inspektur Daerah Operasi VII PT Kereta Api Indonesia Dwi Sulistiyono kepada Tempo di lintasan kereta api Desa Siring, Jumat, 1 Mei 2015.
Salah satu perjalanan kereta yang terganggu adalah kereta api Mutiara Timur rute Banyuwangi-Surabaya. Kereta ini tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Surabaya dan harus berhenti di Stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan. "Penumpang dialihkan dengan bus antarkota.”
Yang juga terganggu adalah perjalanan kereta api Logawa dari Jember ke Surabaya. PT KAI berusaha meninggikan rel agar kereta bisa melintas. Peninggian rel diperkirakan memerlukan waktu sekitar dua jam.
Menurut Dwi, banjir itu merupakan kiriman dari Kali Ketapang dan hulu sungai tersebut. Selama ini, Kali Ketapang dimanfaatkan untuk menampung luberan air dan lumpur Lapindo. Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Dwinanto Hesti Prasetyo, mengatakan pihaknya telah mengoperasikan sepuluh pompa untuk mempercepat surutnya air di sepanjang rel kereta api yang tenggelam.
Selain mengganggu perjalanan kereta, banjir juga menyebabkan arus lalu lintas dari arah Sidoarjo menuju Porong dialihkan melalui jalan arteri. "Jalur itu sudah kami buka," kata Aiptu Heri Mujiyanto yang mengatur lalu lintas di jalan tersebut.
EDWIN FAJERIAL