Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tiga Wanita yang Selamatkan Mary Jane

image-gnews
Maria Kristina Sergio (tengah), perekrut terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso bersama Kepala Kepolisian Provinsi Nueva Ecija, Rey dela Cruz usai melakukan konferensi pers di markas polisis Camp Crame, Quezon, Filipina, 29 April 2015. AP/Aaron Favila
Maria Kristina Sergio (tengah), perekrut terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso bersama Kepala Kepolisian Provinsi Nueva Ecija, Rey dela Cruz usai melakukan konferensi pers di markas polisis Camp Crame, Quezon, Filipina, 29 April 2015. AP/Aaron Favila
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan Presiden Joko Widodo tak pernah memberikan kepastian penundaan eksekusi hukuman mati Mary Jane Fiesta Veloso. Sampai akhir pertemuannya dengan Jokowi di Istana Negara pada Selasa siang, 28 April 2015, Anis mengaku masih cemas.

"Kalimat terakhir Pak Jokowi adalah 'Perlindungan buruh migran memang perlu diperbaiki'. Itu saja, tak ada kata-kata lain, tak ada penegasan untuk apapun," kata Anis saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 April 2015.

Mary Jane direncanakan dieksekusi mati pada Rabu dini hari keesokan harinya. Jaraknya tak lebih dari 12 jam dari pertemuan Anis dengan Jokowi.

Jokowi memang mengundang Anis pada Selasa itu. Selain Anis, ada juga perwakilan serikat buruh. Bukan cuma soal Mary Jane yang dibicarakan Jokowi melainkan juga Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei nanti. "Pikiran saya ke mana-mana," ujar Anis.

Maka saat diberi kesempatan bicara, Anis bercerita ke Jokowi soal tiga wanita, yang bernama Maria Kristina Sergio, Siti Zaenab, dan Dwi Wulandari.

Maria Kristina ialah orang yang diduga merekrut Mary Jane dan diduga menyelundupkan Mary ke Indonesia. Selasa pagi, Maria menyerahkan diri ke polisi Filipina karena takut setelah ia mendengar namanya disebut-sebut terlibat sindikat perdagangan manusia yang terkait dengan Mary Jane.

"Saya menyampaikan ke Pak Jokowi bahwa masih ada harapan membuktikan Mary Jane tak bersalah, karena perekrut Mary Jane sudah menyerahkan diri," kata Anis.

Menurut Anis, proses hukum Maria bisa saja membuka fakta baru bahwa Mary Jane tak bersalah. Anis meyakini Mary Jane hanya seorang buruh migran yang ditipu untuk mengantar barang ke suatu tempat--padahal barang itu adalah narkoba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika tetap dieksekusi mati sedangkan hasil persidangan menyatakan Mary Jane tak bersalah, maka Indonesia menghukum mati orang tak bersalah. Saya sampaikan itu ke Pak Jokowi," ujarnya. "Tapi Pak Jokowi diam saja."

Siti Zaenab adalah terpidana mati atas kasus pembunuhan terhadap istri majikannya, Nourah Bt. Abdullah Duhem Al-Maruba, di Madinah pada 1999.

Sedangkan Dwi Wulandari adalah buruh migran yang bekerja di Filipina, yang ditangkap di terminal 1 Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, pada 30 September 2012, dengan barang bukti delapan kilogram kokain. "Dwi lantas menjadi justice collaborator," ujar dia.

Sepanjang Anis bercerita, Jokowi cuma diam. "Dia mendengarkan dengan khusyu'," ujarnya. Anis mengaku tak bisa membaca bahasa tubuh Jokowi. Raut wajah Jokowi yang tanpa ekspresi juga menyulitkan Anis untuk membaca arah percakapannya dengan Jokowi.

Sampai berjabat tangan dan pulang, Anis masih lemas. "Itu energi terakhir kami yang tersisa beberapa jam sebelum eksekusi dimulai," katanya.

Usaha Anis berakhir tak nihil. Jokowi menyatakan menunda mengeksekusi mati Mary Jane, yang semula dijadwalkan pada Rabu, 29 April 2015 dini hari. "Saya sangat yakin Pak Jokowi terpengaruh upaya semua orang, mulai dari Presiden Filipina sampai suara dari media," katanya.

MUHAMAD RIZKI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Imparsial Catat Ada 518 Vonis Hukuman Mati Selama Era Jokowi, 33 di Antaranya pada 2024

4 hari lalu

Ilustrasi hukuman mati. iconfider.com
Imparsial Catat Ada 518 Vonis Hukuman Mati Selama Era Jokowi, 33 di Antaranya pada 2024

Imparsial mengungkapkan ada 297 vonis hukuman mati yang dijatuhkan selama era Jokowi, 33 di antaranya dijatuhkan sepanjang paruh pertama 2024.


Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

13 hari lalu

Ilustrasi hukuman mati. livelaw.in
Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

Arab Saudi telah mengeksekusi 199 orang tahun ini, jumlah tertinggi dalam satu tahun kalender yang tercatat, menurut Reprieve.


Top 3 Dunia; Ekonomi Israel Kena Dampak Perang Gaza dan Amerika Serikat Eksekusi Mati Tahanan Muslim

18 hari lalu

Orang-orang duduk di kafe luar ruangan dekat Pasar Carmel saat pembatasan penyakit virus corona (COVID-19) dilonggarkan di Tel Aviv, Israel 14 Oktober 2021. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia; Ekonomi Israel Kena Dampak Perang Gaza dan Amerika Serikat Eksekusi Mati Tahanan Muslim

Top 3 dunia pada 25 September 2024, menyoroti perang Gaza yang sudah hampir setahun berlangsung, rupanya telah memukul ekonomi Israel.


Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

19 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ruas Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo Seksi I Kartasura - Klaten sepanjang 22,3 km, di Gerbang Tol Banyudono, Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis 19 September 2024. Dok. Adhi Karya
Diresmikan Presiden RI, Jalan Tol Solo - Yogyakarta Seksi 1.1 Perkuat Konektivitas 3 Kota

Proyek Jalan Tol ini merupakan proyek investasi milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan total nilai investasi Rp27,48 triliun.


Missouri Eksekusi Mati Tahanan Muslim Meski Diprotes Jaksa

19 hari lalu

Marcellus Williams. REUTERS/Missouri Department of Corrections
Missouri Eksekusi Mati Tahanan Muslim Meski Diprotes Jaksa

Missouri mengeksekusi mati seorang tahanan Muslim, Imam Marcellus Khalifah Williams, meski diprotes jaksa yang menuntut kasusnya


Kim Jong Un Eksekusi Mati Sejumlah Pejabat Daerah Korea Utara: Dinilai Tak Becus

30 hari lalu

Kim Jong Un Eksekusi Mati Sejumlah Pejabat Daerah Korea Utara: Dinilai Tak Becus

Menurut laporan kantor berita TV Chosun, seperti dilansir dari Mirror, Kim Jong Un menembak mati 20 hingga 30 pejabat pemfs yang dinilai gagal.


SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

34 hari lalu

Ani Yudhoyono menemani sang suami, SBY dalam seremoni wisuda Purnawira PATI TNI AD di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, 11 November 2000. Melalui rekaman video pada Rabu, 13 Februari 2019, SBY menyampaikan istri mengidap kanker darah dan harus menjalani perawatan yang intensif di National University Hospital Singapura. dok.TEMPO
SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

SBY hari ini berulang tahun ke-75 memiliki jejak karier yang terbilang moncer di militer sebelum terjun ke politik praktis.


75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

35 hari lalu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdoa saat acara pelepasan Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia di Istana Negara, Jakarta (13/5). TEMPO/Subekti.
75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini berulang tahun ke-75. Berikut catatan politik SBY.


23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

35 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pemaparan dalam Penataran Pimpinan dan Kader Partai Demokrat di Bogor, Jawa Barat, 28 Maret 2016. Penataran pimpinan dan kader utama Partai Demokrat ini dihadiri pejabat utama DPP Partai Demokrat, Fraksi Demokrat, DPR RI, dan pimpinan 34 DPD se-Indonesia. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
23 Tahun Partai Demokrat, Pembuka Jalan SBY Jadi Presiden RI

Pada 9 September 2001, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY resmi mendirikan Partai Demokrat untuk membuka jalan SBY dalam pencalonan Presiden atau Capres 2004.


Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

36 hari lalu

Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

Kim Jong Un eksekusi mati sekitar 30 pejabat akhir Agustus lalu. Ini deretan hukuman mati oleh pemimpin Korea Utara, termasuk kepada pamannya sendiri.