TEMPO.CO , Surabaya: Tubuh Dora memang terlihat gemuk. Di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya, orangutan berusia 18 tahun itu sempat disangka bunting lantaran perutnya membuncit dan payudaranya membesar. "Ternyata dia tidak hamil," kata Pelaksana Tugas Direktur Kebun Binatang Surabaya Aschta Boestani Tajudin kepada Tempo, Rabu, 29 April 2015.
Menurut Aschta, Dora mengalami obesitas. Berat badannya dalam beberapa bulan terakhir mencapai 90 kilogram. Padahal di alam liar, berat badan Orangutan betina normalnya hanya 50-60 kilogram. Tapi Dora hampir dua kali lipatnya.
Diakui Aschta, pihaknya sempat salah mendeteksi kondisi Dora. Kesalahan itu terjadi lantaran Dora memang pernah berhubungan dengan orangutan jantan. Setelahnya, Dora semakin gemuk. Tapi beberapa bulan lalu, Dora dites urine dan hasilnya negatif.
Dora sudah mempunyai dua anak. Mereka adalah Damai yang lahir pada 2011 dan Riski pada 2013. Kedua anaknya tidak pernah dirawat langsung oleh Dora. Menurut Aschta, hal itu karena Dora tidak pernah melihat model orangutan yang mengasuh anak di Kebun Binatang Surabaya.
Keeper Dora, Lasjiono mengakui bahwa Dora tidak hamil. Awalnya Lasjiono mengumpulkan Dora dan Sinyo, orangutan jantan di satu kandang pada Mei 2014 lalu. Dari situlah Lasjiono menganggap Dora hamil. Apalagi Dora juga menunjukkan perubahan tubuh layaknya sedang bunting.
Selang 5-6 bulan kemudian, Lasjiono mencoba memeriksa urine Dora untuk tes kehamilan. Tapi negatif.
Mengetahui bahwa Dora murni mengalami obesitas, Aschta pun meminta agar tim perawat atau keeper lebih meningkatkan aktivitas Dora. Diet makanan yang diberikan harus diimbangi dengan memperbanyak gerak Dora. "Misalnya kalau kasih makan dengan bermain, disembunyikan supaya dia mau mencari," kata dia.
Kondisi psikologis juga mempengaruhi fisik satwa. Karena itulah, Aschta selalu mengingatkan para keeper agar memahami betul satu per satu satwa yang dirawatnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI