TEMPO.CO , Bandung: Ketua Taruna Hiking Club (THC) Grahito Handaru, membeberkan alasan dipilihnya tiga orang yang menjadi tim pencarian hilangnya tiga anggota THC di Langtang, Nepal beberapa waktu lalu, Tiga anggota THC hilang setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam Nepal.
Menurut Grahito, dipilihnya ketiga orang itu, lantaran mereka sudah cukup berpengalaman dan memiliki dasar yang mumpuni dalam hal pencarian dan penyelamatan orang hilang. "Mereka memiliki pengalaman di medan seperti itu," ujar Grahito, Rabu, 29 April 2015.
Tim Assessment yang diberangkatkan menuju Nepal itu terdiri dari tiga orang. Dua di antaranya merupakan anggota THC, yakni Gyaista Sampurno dan Victor Tumaang. Sementara satu orang lagi merupakan anggota Wanadri bernama Adijana Gustiansyah.
"Mereka memiliki kedekatan dengan operator, kedekatan dengan teman-teman kami, dan terakhir mereka menjadi staf-staf yang ada di crisis center," kata Grahito.
Ketiga anggota THC kini masih belum ditemukan di antaranya Kadek Ananda, 27 tahun, Alma Parahita, 32 tahun, dan Jeroen Hehuwat, 39 tahun. Menurut Grahito, mereka disinyalir terjebak di daerah Langtang, akibat terjadinya gempa di Nepal. "Kabar terakhir mereka sedang melakukan aklimatisasi di sekitaran Langtang," kata Grahito.
Hingga kini, ucap Grahito, belum ada kabar lagi mengenai nasib ketiga pendaki THC itu. Namun Himex Trekking Company, selaku operator yang disewa THC, mengusahakan agar ada helikopter khusus yang ditugaskan di daerah Langtang guna mencari tiga pendaki asal Indonesia tersebut.
"Mereka mulai beroperasi hari ini di bawah komando militer Nepal, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda komunikasi dari teman-teman kami yang ada di Langtang," ujar Grahito.
AMINUDIN