Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara Hari Bumi, Karang Buatan untuk Pulau Tikus

image-gnews
Pulau Tikus, Bengkulu. Facebook.com/pulautikusbengkulu
Pulau Tikus, Bengkulu. Facebook.com/pulautikusbengkulu
Iklan

TEMPO.CO , Bengkulu: Forum Pemuda Peduli Bengkulu hari ini akan memagari pulau Tikus dengan terumbu karang buatan. Ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2015.

"Peringatan Hari Bumi ini kita jadikan momentum untuk mengkampanyekan perlindungan dan kelestarian pulau yang terancam hilang akibat abrasi pantai," kata Fery Vandalis, Koordinator Forum kepada Tempo, 21 April 2015.

Forum Pemuda ini merupakan gabungan kelompok mahasiswa, pemuda dan lembaga lingkungan hidup. Menurut Feri, pulau Tikus dipilih menjadi pusat peringatan mengingat kondisinya yang semakin hari semakin memprihatinkan. Padahal pulau ini memiliki fungsi strategis untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami di daerah ini.

Dia mengatakan gugusan karang yang terdapat di pulau Tikus menjadi salah satu benteng pertahanan daratan Bengkulu dari ancaman gempa bumi dan tsunami. Saat ini kondisinya memperihatinkan akibat transhipment kapal di pulau tersebut.

Pada kegiatan hari ini, terumbu karang buatan akan ditangkarkan selama tiga bulan di bagian barat pulau Tikus. Selama tiga bulan akan dilakukan monitoring, jika dirasa telah siap, maka pada bulan ketiga akan dipindahkan ke sisi timur yang tingkat abrasinya sangat tinggi.

Ketua Panitia Hari Bumi dari Forum Pemuda Peduli Bengkulu, Suarli Salim menjelaskan terumbu karang buatan itu bakal menjadi habitat ikan.  Nantinya, katanya, akan menjadi rumah bagi ribuan plankton sekaligus menjadi arena bermain ikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terumbu karang buatan ini berbahan dasar semen dan pasir serta didesain sedemikian rupa mirip kubah atau stupa yang berlubang.
Ditinjau dari aspek konservasi, ia mengatakan terumbu karang mempunyai fungsi memelihara proses-proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil.

Selain itu, katanya, menjadi habitat berbagai jenis biota laut sehingga berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah.

PHESI ESTER JULIKAWATI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, yang ditanami bibit bakau pada Selasa, 12 Desember 2023 (Dok. eFishery dan Bale Mangrove)
Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.


Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Rumah seorang warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pesisir Karawang hancur setelah dihantam ombak dan abrasi. TEMPO/Hisyam Luthfiana
Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi


Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Pantai Manula, Bengkulu. Traveling. Com
Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.


Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Seorang nelayan Suku Laut Kojong Lingga melaut di pesisir merek ayang terancam tambang pasir. Foto: Yogi Eka Sahputra
Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.


Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Suasana jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.


Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Wisatawan asing membawa papan surfing di pinggiran pantai wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu 14 Desember 2022. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 wisatawan asing mulai ramai mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.


Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Atap rumah yang hanyut akibat fenomena abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Istimewa
Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?


Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

18 Juni 2022

Kondisi di sekitar Pantai Boulevard, Teluk Amurang, Minahasa Selatan, pasca-abrasi yang terjadi pada Rabu, 15 Juni 2022. (ANTARA/HO-BRIN)
Abrasi di Amurang Minahasa, Peneliti BRIN Sebut Sejumlah Faktor Penyebab

Sejumlah faktor diduga sebagai penyebab abrasi atau longsoran di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, 15 Juni lalu.