TEMPO.CO , Bengkulu: Forum Pemuda Peduli Bengkulu hari ini akan memagari pulau Tikus dengan terumbu karang buatan. Ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2015.
"Peringatan Hari Bumi ini kita jadikan momentum untuk mengkampanyekan perlindungan dan kelestarian pulau yang terancam hilang akibat abrasi pantai," kata Fery Vandalis, Koordinator Forum kepada Tempo, 21 April 2015.
Forum Pemuda ini merupakan gabungan kelompok mahasiswa, pemuda dan lembaga lingkungan hidup. Menurut Feri, pulau Tikus dipilih menjadi pusat peringatan mengingat kondisinya yang semakin hari semakin memprihatinkan. Padahal pulau ini memiliki fungsi strategis untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami di daerah ini.
Dia mengatakan gugusan karang yang terdapat di pulau Tikus menjadi salah satu benteng pertahanan daratan Bengkulu dari ancaman gempa bumi dan tsunami. Saat ini kondisinya memperihatinkan akibat transhipment kapal di pulau tersebut.
Pada kegiatan hari ini, terumbu karang buatan akan ditangkarkan selama tiga bulan di bagian barat pulau Tikus. Selama tiga bulan akan dilakukan monitoring, jika dirasa telah siap, maka pada bulan ketiga akan dipindahkan ke sisi timur yang tingkat abrasinya sangat tinggi.
Ketua Panitia Hari Bumi dari Forum Pemuda Peduli Bengkulu, Suarli Salim menjelaskan terumbu karang buatan itu bakal menjadi habitat ikan. Nantinya, katanya, akan menjadi rumah bagi ribuan plankton sekaligus menjadi arena bermain ikan.
Terumbu karang buatan ini berbahan dasar semen dan pasir serta didesain sedemikian rupa mirip kubah atau stupa yang berlubang.
Ditinjau dari aspek konservasi, ia mengatakan terumbu karang mempunyai fungsi memelihara proses-proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil.
Selain itu, katanya, menjadi habitat berbagai jenis biota laut sehingga berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah.
PHESI ESTER JULIKAWATI