Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cantik, Begini Disain Akik untuk Ibu Negara

image-gnews
Sebuah cincin batu akik yang dipamerkan di Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus
Sebuah cincin batu akik yang dipamerkan di Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus
Iklan

TEMPO.CO , Garut:Batu Akik pancawarna asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan turut meramaikan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA). Batu mulia ini rencananya akan dibagikan sebagai cenderamata bagi Ibu Negara peserta konferensi.

Batu akik ini diberikan secara sukarela oleh warga Garut yang tergabung dalam Lasminingrat Gemstone. Batu akik yang akan diberikan sebanyak 120 keping dalam bentuk liontin. "Penyerahan liontin pancawarna akan dilakukan besok di Bandung," ujar Yudi Nugraha, pemilik Lasminingrat Gemstone, Selasa, 21 April 2015.

Liontin pancawarna ini diikat dengan menggunakan titanium dengan ukiran disampingnya. Sementara untuk kalungnya menggunakan kulit domba Garut. Bentuk liontin ini bulat menyerupai koin dengan ukuran diameter 3,5 sentimeter dan tebal 8 milimeter.

Tak hanya itu batu akik ini juga memiliki perbedaan dengan batu pancawarna lainnya. Salah satu diantaranya memiliki kekerasan hingga 7 skala mohs. Selain itu juga, dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh ahli geologi dari Bandung, Ir Sujatmiko. Dalam sertifikat itu akan disebutkan mengenai asal usul batu tersebut.

Corak gambar batu pancawarna dari setiap liontin ini berbeda-beda. Mulai dari batu bergambar mirip pemandangan sunset atau sunrise di pantai, pegunungan dan awan, atau corak potongan kayu dan lukisan abstrak.

Liontin bermotif bunga lily akan diberikan secara istimewa untuk Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Batu pancawarna, memiliki karakteristik gambar yang unik yang terbentuk dari lima warna, di antaranya hijau, merah, kuning, cokelat, dan hitam atau putih. "Pancawarna bisa dijabarkan sebagai Bhineka Tunggal Ika, meski berbeda tetap satu," ujar Yudi.

Dia mengaku, bahan yang dijadikan liontin itu berasal dari bongkahan batu seberat 60 kilogram. Batu tersebut merupakan hasil galian 2011 dari Gunung Kencana, Kecamatan Caringin. Batu tersebut dibeli dari penggali sebesar Rp5 juta setiap kilogramnya atau totalnya sekitar Rp300 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembutan liontin ini memerlukan waktu sekitar 10 hari lebih dengan mengerahkan 10 orang pengrajin. Setelah dipotong batu akik ini dipoles secara maraton hingga mengkilap. Proses polesnya pun masih menggunakan cara tradisional atau tidak menggunakan peralatan canggih. "Proses pemolesan dikerjakan siang malam, karena kami mengejar target," ujar Yudi.

Dia mengaku, pemberian liontin ini merupakan bentuk persembahan warga Garut bagi para kepala Negara peserta KAA. Selain itu juga mengenalkan potensi daerah Garut. Apalagi bagi para pencita batu akik, jenis batu pancawarna banyak diburu para kolektor baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

Liontin ini diberikan secara sukarela atau dihibahkan untuk para Ibu Negara. Namun bila mau membandingkan, harga batu pancawarna berbentuk liontin ini dipasaran mencapai Rp 15 juta.

SIGIT ZULMUNIR


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Jokowi Tiba di Kenya Setelah Penerbangan 8 Jam, Kunjungan Pertama Sejak Jadi Presiden

21 Agustus 2023

Jokowi Tiba di Kenya Setelah Penerbangan 8 Jam, Kunjungan Pertama Sejak Jadi Presiden

Jokowi memulai lawatannya ke Benua Afrika untuk menghadiri KTT BRICS.


Eks PM Sri Lanka Sarankan Indonesia Pimpin KTT Asia untuk Atasi Krisis Ukraina

7 Maret 2022

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. [Source: Express Photo]
Eks PM Sri Lanka Sarankan Indonesia Pimpin KTT Asia untuk Atasi Krisis Ukraina

Mantan PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menilai Indonesia memiliki kapasitas untuk merespons konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.


Sukses KAA, Forum Internasional Ini Digelar di Bandung

11 Mei 2015

Walikota Bandung, Ridwan Kamil dimintai keterangan oleh wartawan, terkait warga yang ketahuan melakukan perusakan fasilitas publik di Pendopo, Bandung, 1 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sukses KAA, Forum Internasional Ini Digelar di Bandung

Ridwan Kamil menyatakan Bandung akan menjadi tuan rumah forum internasional setelah KAA.


Jalan Asia Afrika Bandung Bakal Bebas Mobil, Asalkan...

28 April 2015

Suasana kumuh di sekitar Gedung Merdeka, akibat banyaknya sampah yang berjatuhan di sekitar trotar. Bandung, 27 April 2015. TEMPO/Prima Mulia
Jalan Asia Afrika Bandung Bakal Bebas Mobil, Asalkan...

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membuat syarat agar Jalan Asia Afrika bebas kendaraan bermotor.


Warga Serbu Lokasi KAA, Taman dan Bola Beton Rusak

27 April 2015

Warga menyaksikan Parade Asia Afrika yang merupakan rangkaian acara peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Warga Serbu Lokasi KAA, Taman dan Bola Beton Rusak

Warga memadati Jalan Asia Afrika untuk melihat karnaval di puncak peringatan KAA.


Warga Serbu Lokasi KAA, Taman dan Bola Beton Rusak

27 April 2015

Warga menyaksikan Parade Asia Afrika yang merupakan rangkaian acara peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Warga Serbu Lokasi KAA, Taman dan Bola Beton Rusak

Warga memadati Jalan Asia Afrika untuk melihat karnaval di puncak peringatan KAA.


Delegasi KAA Disambut Jaipongan di Sari Ater  

24 April 2015

Warga melambaikan tangan ke arah bus yang mengantarkan delegasi tamu negara peringatan KAA yang melintas di Jalan Merdeka, Bandung, 24 April 2015.  TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Delegasi KAA Disambut Jaipongan di Sari Ater  

Tari jaipong akan membuat delegasi KAA terpukau.


Menteri Rudiantara Minta Maaf Wartawan Sulit Liput KAA  

24 April 2015

Sejumlah peserta Parade Asia Afrika menari di depan Gedung Merdeka pada Parade Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, 25 April 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Menteri Rudiantara Minta Maaf Wartawan Sulit Liput KAA  

Banyak wartawan yang kecewa karena tak bisa meliput KAA di Bandung.


Bajaj Wartawan Jadi Arena Foto Warga Bandung

24 April 2015

PGN Siapkan 20 Bajaj Gas Untuk Wartawan Peliput KAA
Bajaj Wartawan Jadi Arena Foto Warga Bandung

Dua puluh bajaj disediakan untuk wartawan peliput KAA.