TEMPO.CO, Banda Aceh - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh membutuhkan sekitar 150 kantong darah sehari atau 4.500 kantong per bulan untuk melayani dua kabupaten/kota.
"Unit donor darah melayani 16 rumah sakit dan klinik di Banda Aceh dan Aceh Besar," kata Ketua PMI Kota Banda Aceh Qamaruzzaman Haqny di sela acara donor yang diprakarsai Hakka Aceh dan Nahdlatul Ulama (NU) Aceh, Ahad, 19 April 2015.
Menurut Qamaruzzaman, jumlah tersebut dipergunakan untuk melayani kebutuhan reguler pasien dan kebutuhan pasien penderita talasemia. Dia mengaku pihaknya sempat kewalahan memenuhi kebutuhan darah. Belakangan, pihak PMI gencar melakukan sosialisasi ke berbagai komunitas dan lembaga sosial.
Qamaruzzaman menuturkan saat ini budaya dan kesadaran masyarakat untuk donor darah semakin tinggi di Banda Aceh. Kepedulian lembaga sosial akan sosialisasi donor darah juga sudah meningkat. Dulu banyak orang yang tidak paham manfaat donor bagi kesehatan. "Dengan semakin banyak pendonor, membuat kondisi stok darah di PMI Banda Aceh mencukupi."
PMI Banda Aceh juga menjemput bola, mendatangi mitra-mitra, dan mengaktifkan mobile donor darah saban Minggu di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Banyak lembaga sosial yang aktif berkampanye dan mengadakan acara donor darah. "Ini menjadi agenda kami dan kerap dilakukan untuk kemanusiaan," kata Kho Khie Siong, Ketua Hakka Aceh.
Pada Sabtu, 18 April 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banda Aceh mengajak para pelaku usaha wisata menggelar aksi donor darah di Hotel Rasamala. "Aksi tersebut bagian dari HUT Banda Aceh ke 810," ujar Kepala Disbudpar Fadhil.
ADI WARSIDI