Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KAA Ke-60 Sukses, 3 Hal Ini Bisa Bikin Geger Eropa

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Massa dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya menggelar unjuk rasa di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 19 April 2015. Massa menyerukan agar negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika mendukung kemerdekaan Palestina. TEMPO/Prima Mulia
Massa dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya menggelar unjuk rasa di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 19 April 2015. Massa menyerukan agar negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika mendukung kemerdekaan Palestina. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai ada tiga hal yang harus disusun dengan baik oleh pemimpin negara Asia-Afrika saat konferensi di Indonesia pada 19-24 April 2015. "Jika berhasil bisa membuat geger masyarakat Eropa dan global," ujar Hikmahanto saat berbicara via telepon, Ahad, 19 April 2015.

Menurut Hikmahanto, hal pertama yang harus dilakukan, negara Asia-Afrika harus berembuk bersama menyusun nilai-nilai universal yang sesuai dengan dinamika global saat ini. Dahulu, KAA pertama di Bandung pada 1955 dianggap berhasil lantaran para pemimpinnya sukses menelurkan gagasan yang diterima warga dunia, yaitu menghentikan kolonialisasi.

Sementara, saat ini sebagian besar nilai universal yang diakui masyarakat dunia berasal dari Eropa. Padahal, menurut Hikmahanto, nilai-nilai universal baru dibutuhkan oleh masyarakat global saat ini, karena dapat berfungsi sebagai dasar hukum untuk menyelesaikan konflik antar negara.

Yang kedua, kata Hikmahanto, negara Asia-Afrika harus menyusun konsep melepaskan ketergantungan ekonomi terhadap negara-negara Barat. Mantan Dekan Fakultas Hukum UI ini mencontohkan negara Eropa yang berhasil maju setelah mendapatkan bantuan finansial dari Bank Dunia selepas Perang Dunia Kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun saat ini, kata Hikmahanto, sebagian besar negara Asia-Afrika masih tergantung pada bantuan Bank Dunia. "Padahal sudah berpuluh-puluh tahun semenjak Bank Dunia mengucurkan bantuan finansial terhadap negara-negara ini," ujarnya.

Terakhir, negara Asia-Afrika harus berkomitmen menyelesaikan konflik di wilayah mereka tanpa campur tangan negara Barat. Meski dirasa sulit, Hikmahanto menilai upaya ini masih bisa ditempuh jika ketergantungan ekonomi negara Asia-Afrika terhadap barat tidak terlampau erat.

ROBBY IRFANY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

22 hari lalu

Gedung Pakuan. GooglenStreet View
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.


Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Ribuan Masyarakat Meriahkan Puncak Acara Asia Africa Festival 2019
Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.


Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Meriahnya Festival Peringatan Asia-Afrika Ke-61
Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.


Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Zara Adhisty dan kakeknya, Acil Bimbo. Instagram/@zaraadhsty
Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.


Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Artati Marzuki Sudirdjo. facebook.com
Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?


Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955


Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

18 April 2023

PM India, Jawaharlal Nehru (tengah), didampingi penerjemah saat berbincang dengan PM Cina, Chou En Lai (kiri) di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

Konferensi Asia Afrika 1955 menghasilkan keputusan: memajukan kerja sama antar negara Asia-Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan budaya


Gelar Pameran Sejarah Gedung Merdeka Bandung, Museum KAA Dibuka Setiap Hari

12 Maret 2023

Pengunjung amati profil foto mantan Presiden RI Soekarno, di pembukaan pameran foto
Gelar Pameran Sejarah Gedung Merdeka Bandung, Museum KAA Dibuka Setiap Hari

Koleksi baru museum itu seperti foto-foto Bandung di masa pra-kemerdekaan, perubahan bentuk Gedung Merdeka dari yang sederhana hingga menjadi mewah.


Cerita Puan soal Peran Bung Karno Menjembatani Bangsa-bangsa

3 Juli 2022

Ketua DPR RI Puan maharani
Cerita Puan soal Peran Bung Karno Menjembatani Bangsa-bangsa

Puan Maharani mengisahkan bagaimana Bung Karno membuat "jembatan" yang bisa menghubungkan bangsa-bangsa.