TEMPO.CO, Bandung -General Manager Bandara Husein Sastranegara, PT Angkasa Pura II, Yayan Hendrayani, mengatakan, sudah menerima instruksi dari kantor pusatnya untuk melakukan pengetatan pengawasan bandara mengantisipasi terulangnya aksi nekat Mario Steven Hambarita yang nekat menumpang pesawat dengan menyusup lewat rongga ban pesawat. "Sebenarnya sudah menjadi SOP (Standar Operation Procedure), ada atau tidak ada kejadian, memang yang namanya sisi udara harus bebas dari orang yang tidak berkepentingan," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 April 2015.
Menurut Yayan, kendati sudah mendapat instruksi pengetatan, tapi belum ada petunjuk rinci soal pengetatan pengawasan yang diminta manajemen PT Angkasa Pura II. Baru Senin, awal pekan depan, semua kepala dinas pengawasan bandara dikumpulkan di Jakarta, mengkaji ulang soal insiden penyusupan itu. "Kita akan konsolidasi terkait kejadian di Pekanbaaru, supaya menjadi kewasapadan bagi semuanya," kata dia.
Yayan mengatakan, posisi Bandara Husein Sastranegara seharusnya sulit untuk diterabas. Dia beralasan, ada sejumlah stakeholder yang ikut berkepentingan dengan bandara itu. Mulai dari sekolah pilot, TNI Angkatan Udara, serta PT Dirgantara Indonesia. "Seharusnya sulit (disusupi) di Bandara Husein, tapi akal orang bisa saja kalau memang niat karena tidak mungkin kita pelototin semua terus-terusan," kata dia.
Menurut Yayan, semua stakeholder Bandara Husein punya kewajiban menjaga wilayahnya masing-masing. Khusus pengelola bandara komersial, dia mengaku, sudah meminta anak buahnya menambah jadwal patroli. "Satu hari bisa empat kali, biasanya hanya dua kali. Shift yagn ada diminta lebih sering muter," kata dia.
Yayan mengatakan, selama ini sistem patroli di luar pagar perimeter sisi udara yang merupakan restricted-area efektif mencegah penyusupan. "Selama ini efektif, bukan berarti gak ada yang berupaya, selalu ada. Tapi selama ini kita efektif mencegah orang masuk," kata dia.
Menurut Yayan, di kawasan komersial Bandara Husein Sastarnegara, areal pergerakan pesawat merupakan daerah yang terlarang dimasuki sembarangan orang. "Tidak boleh orang yang tidak punya kepentingan ada di situ," kata dia. "Tidak boleh sembarangan masuk."
Sebelumnya, terjadi insiden aksi nekat Mario Steven Hambarita, 21 tahun, menumpang pesawat Garuda GA 177 dengan cara menyusup di rogan ban pesawat. Mario menyusup dalam penerbangan pesawat Garuda itu rute Pekanbaru-Jakarta, Selasa, 7 April 2015.
AHMAD FIKRI