Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pilu Mario Sebelum Masuk Rongga Ban Pesawat dan Duit Rp 200 Ribu

image-gnews
Manahan Ambarita, 62 tahun, ayah dari Mario Steven Ambarita, 21, penyusup di ruang ban pesawat Garuda GA 177 rute Pekanbaru - Jakarta. TEMPO/Riyan Nofitra
Manahan Ambarita, 62 tahun, ayah dari Mario Steven Ambarita, 21, penyusup di ruang ban pesawat Garuda GA 177 rute Pekanbaru - Jakarta. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.COPekanbaru - Manahan Ambarita, 62 tahun, ayah Mario Steven Ambarita—penyusup pesawat Garuda GA 177, mengaku ia dan istrinya, Tiar Sitanggang, sempat menangis saat putra sulung mereka itu meminta izin pergi merantau. 

Manahan dan Tiar semula tidak setuju, tapi Mario ngotot ingin merantau mencari pekerjaan di Pekanbaru. "Dia ingin mengubah nasib," kata Manahan saat ditemui Tempo di rumahnya di Bagan Batu, Rokan Hilir, Kamis, 9 April 2015. 

Manahan mengaku tidak ingin ditinggalkan putra tertuanya itu karena dia sudah tua dan sakit-sakitan. Apalagi Mario mempunyai empat adik yang masih kecil. 

Yang membuat sedih, kata Manahan, Mario sempat menyampaikan firasat buruk kepada orang tuanya. "Jangan takut kehilangan aku, kan masih ada anak-anak bapak empat orang lagi," kata Mario ketika itu kepada Manahan. 

Mendengar ucapan itu, kedua orang tuanya bingung dan bertanya apa maksud perkataannya. "Siapa tahu nanti terjadi apa-apa sama aku, jangan dikhawatirkan," ujar Mario kepada Manahan. "Biarlah aku pergi merantau, biar berubah nasib kita, Pak."

Mario kemudian menyampaikan bahwa ada tawaran pekerjaan dari temannya di Pekanbaru. Akhirnya kedua orang tuanya mengizinkan. Berbekal uang Rp 200 ribu, dia pun berangkat ke Pekanbaru pada Selasa, 31 April 2015. "Dia tidak pernah bercerita ingin ke Jakarta," kata Manahan. 

Sesekali Manahan menyeka air mata menceritakan ambisi anaknya itu pergi merantau ke Pekanbaru untuk meraih sukses. "Alasannya pergi merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga," ujar Manahan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak meninggalkan rumah pada Selasa, 31 Maret 2015, bukannya kabar baik yang dia terima. Mario malah ditangkap petugas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, karena menyusup dalam rongga ban pesawat Garuda dalam kondisi lemah.

Kisah Mario Steven Ambarita, 21 tahun, menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 177 dari Pekanbaru ke Jakarta pada Selasa, 7 April 2015, amat mengagetkan. Mario ditemukan petugas saat keluar dari dalam rongga roda pesawat Garuda Indonesia GA 177 yang berangkat dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau, ke Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Selasa malam, 7 April 2015.

Petugas di apron Bandara Soekarno-Hatta pun kaget. Mario langsung dibawa ke klinik untuk diperiksa kesehatannya.

Setelah pemeriksaan 24 jam, penyidik pegawai negeri sipil Kementerian Perhubungan menetapkan warga Jalan Kapuas Ujung, Bagan Batu, Rokan Hilir, itu sebagai tersangka. Ia terbukti melanggar Undang-Undang Penerbangan.

RIYAN NOFITRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Traveling ke Jepang Gratis dengan Trik Licik, Youtuber Ini Dikecam

25 Oktober 2023

ilustrasi wisata Jepang (pixabay.com)
Traveling ke Jepang Gratis dengan Trik Licik, Youtuber Ini Dikecam

Youtuber ini mengaku bersembunyi di toilet kereta supaya bisa menumpang gratis saat traveling ke Jepang.


Dua Mayat Penumpang Gelap Ditemukan di Pesawat Kolombia

8 Januari 2023

Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines. Sumber: Reuters/asiaone.com
Dua Mayat Penumpang Gelap Ditemukan di Pesawat Kolombia

Menurut maskapai penerbangan dan kantor jaksa agung Kolombia, kedua jasad itu ditemukan selama pemeliharaan pesawat.


Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.


Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Irfan Setiaputra. Instagram
Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).


Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.


Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Pekerja melakukan proses pengerjaan proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Rabu 27 Juli 2022. Perkembangan pembangunan Terminal VVIP tersebut saat ini telah mencapai 84,26 persen dan segera bisa digunakan saat kedatangan kepala negara di Bali untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.


Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

20 Oktober 2022

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.


Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

20 Oktober 2022

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.


Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

20 Oktober 2022

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.


Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

5 Oktober 2022

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.