TEMPO.CO, Pekanbaru - Kisah Mario Steven Ambarita, 21 tahun, yang nekat menyusup ke dalam rongga roda pesawat Garuda GA 177 rute Pekanbaru-Jakarta menarik perhatian banyak pihak. Motivasi Mario pergi ke Jakarta adalah mengadu nasib karena tidak memiliki pekerjaan di kampungnya di Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Manahan Ambarita, 62 tahun, ayah Mario, mengatakan keinginan Mario pergi merantau adalah ingin mengubah nasib keluarga. "Dia ingin sukses," kata Manahan saat ditemui Tempo di rumahnya, Kamis, 9 April 2015.
Menurut Manahan, sejak lulus sekolah kejuruan di SMK YAPIM, Bagan Batu, Mario tidak pernah memiliki pekerjaan tetap. Dia hanya kerja serabutan, yakni jaga toko dan menjadi kuli bangunan. Mario merasa tidak cukup dengan pekerjaan itu. "Dia ingin pekerjaan yang lebih bagus biar bisa bantu ekonomi keluarga," ujarnya.
Manahan menambahkan, hal itu yang membuat Mario nekat berangkat ke Jakarta menyusup pada rongga ban pesawat Garuda GA 177 rute Pekanbaru-Jakarta. "Dia bosan setiap kali masukkan lamaran tidak dapat panggilan," katanya.
Camat Bagan Sinembah Muhammad Nasir mengatakan upaya Mario untuk membantu ekonomi keluarga patut dibanggakan. "Tapi caranya salah," kata Nasir saat mengunjungi rumah Mario di Jalan Kapuas Ujung, Bagan Sinembah, Rokan Hilir.
Nasir mengaku sebenarnya peluang kerja di Bagan Sinembah, Rokan Hilir, terbuka lebar. Ada banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit beroperasi di sana. Belum lagi usaha perdagangan dan perbengkelan. Nasir bakal merekomendasikan Mario bekerja di salah satu perusahaan itu, mengingat Mario adalah lulusan sekolah kejuruan teknik mesin.
Nasir berjanji akan memberikan pekerjaan untuk Mario jika memang nantinya Mario dipulangkan setelah menyelesaikan masalahnya di Kementerian Perhubungan. "Jika dia pulang, silakan langsung pertemukan kepada saya," ujar Nasir kepada ayah Mario.
Kisah Mario yang menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 177 dari Pekanbaru-Jakarta pada Selasa, 7 April 2015, mengejutkan banyak pihak. Mario ditemukan petugas saat keluar dari dalam rongga pesawat Garuda Indonesia GA 177 yang berangkat dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Riau, ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Selasa malam, 7 April 2015.
Petugas di apron Bandara Soekarno-Hatta yang kaget langsung membawa Mario ke klinik Bandara supaya kesehatan pemuda itu diperiksa.
RIYAN NOFITRA