TEMPO.CO, Madiun - Lima pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kesurupan pada Senin, 30 Maret 2015. Mereka berteriak-teriak histeris, menangis, kejang, hingga muntah. "Yang kesurupan semua kelas IX: empat cewek dan satu cowok," kata Kepala Kepolisian Sektor Kare Ajun Komisaris Sumadji.
Menurut dia, kesurupan terjadi saat kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas sedang berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB. Tiba-tiba seorang siswa menjerit dan tak sadarkan diri. Tak berselang lama, empat pelajar lain mengalami hal serupa. "Kejadiannya hampir bersamaan, kemudian pelajaran di kelas dihentikan," ujar Sumadji.
Baca Juga:
Dia menuturkan sejumlah guru dan murid berusaha menenangkan dengan membekap tubuh siswa yang kesurupan. Mereka juga membacakan ayat-ayat suci Al-Quran. Selang 3 jam 30 menit kemudian atau sekitar pukul 13.00, lima pelajar yang mengalami kesurupan sadar.
Mereka sadar beberapa saat setelah pihak sekolah menyembelih seekor kambing kendit di punden (tempat keramat) di Desa Morang yang berada di samping sekolah. Penyembelihan kambing, kata Sumadji, merupakan arahan dari tokoh masyarakat desa setempat.
Pihak sekolah diduga telah mengusik ketenangan makhluk halus penunggu punden karena melangsungkan hipnoterapi pada Jumat, 6 Maret 2015. Kegiatan itu diikuti sejumlah siswa kelas IX yang hendak mengikuti ujian nasional.
Bambang, guru di SMP Negeri 2 Kare, menjelaskan, saat hipnoterapi berlangsung, lima siswa kesurupan. Keesokan harinya, sebelas pelajar mengalami kesurupan. "Hari ini terjadi lagi. Kami sudah berupaya dengan menyembelih kambing di punden," ujarnya.
Pihak sekolah berharap kesurupan pada hari ini merupakan yang terakhir. Jadi para guru dan siswa, khususnya kelas IX, bisa lebih fokus mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional yang bakal berlangsung beberapa hari lagi. "Kami tidak bisa tenang kalau kesurupan masih saja terjadi," tutur Bambang.
NOFIKA DIAN NUGROHO