TEMPO.CO, Yogyakarta - Angin berkecepatan sekitar 50 kilometer per jam yang disusul hujan lebat menyebabkan kawasan yang ramai oleh turis asing di Yogyakarta gelap-gulita, Kamis, 26 Maret 2015. Angin kencang bertiup sekitar satu jam sejak pukul 14.30 WIB. Angin yang menimbulkan suara seperti gasing berputar itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak fasilitas umum.
Pohon yang tumbang di kawasan Jalan Tirtodipuran memutus kabel listrik dan menyebabkan enam trafo listrik dengan ukuran 25-100 kilovolt-ampere hancur. “Sekitar 300 rumah di kampung Tirtodipuran ini bakal padam listriknya semalaman ini karena trafo yang rusak terlalu banyak setelah kabel terputus paksa,” kata kontraktor penggarap jaringan listrik PT Perusahaan Listrik Negara di wilayah Kota Yogyakarta, Rahmanto, yang tengah memperbaiki trafo tersebut.
Baca Juga:
Tirtodipuran merupakan salah satu kawasan di Yogyakarta yang penuh dengan hotel dan restoran yang melayani turis asing.
Rahmanto menuturkan saat ini pihaknya mengerahkan sedikitnya sepuluh orang untuk menyambung kabel yang putus dan memperbaiki enam trafo yang rusak itu.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Teguh Prasetyo kepada Tempo menuturkan kecepatan angin yang menghantam Yogyakarta pada Kamis, 26 Maret 2015, memang cukup ekstrem.
“Tadi pagi dan siang kecepatan angin masih sangat normal, tapi tiba-tiba naik menjadi 50 kilometer per jam sehingga pohon besar pun gampang tumbang,” kata Teguh.
Teguh mengatakan angin kencang ini berpotensi terjadi lagi sampai musim pancaroba berakhir sekitar akhir April nanti. “Saat kemarau semakin dekat, potensi angin kencang ini lama-lama berkurang,” katanya.
PRIBADI WICAKSONO