TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 14 orang mengambil formulir pendaftaran calon rektor Universitas Airlangga.
"Mereka harus mengembalikan formulir pendaftaran selambat-lambatnya tanggal 27 Maret 2015 ke panitia seleksi calon rektor," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair M. G. Bagus Ani Putra kepada Tempo di gedung rektorat Unair Surabaya. Selasa, 24 Maret 2015.
Sebanyak 14 orang yang mengambil formulir pendaftaran tersebut antara lain Nasronudin (ketua lembaga penyakuit tropis Fakultas Kedokteran Unair); Djoko Santoso (Wakil Dekan 2 Fakultas Kedokteran Unair); Mochammad Lazuardi (Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan); Soetojo (Guru Besar FK Unair); Agung Pranoto (Dekan FK Unair).
Ada pula Mohammad Nafik Hadi (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis); Moh. Nasih (Wakil Rektor 2 Unair); Fedik Abdul Rantam (Fakultas Kedokteran Hewan); Sukardiman (Fakultas Farmasi); Djoko Agus Purwanto (Ketua LPPM Unair); Umi Athiyah (Fakultas Farmasi); Budi Prasetyo (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik); Muhammad yunus (Fakultas Kedokteran Hewan); Chairul A Nidom (FKH).
Setelah formulir dikembalikan, panitia akan melakukan verifikasi terhadap dokumen pencalonan rektor. "Sekarang baru dua yang mengembalikan Pak Lazuardi dan Pak Nasronudin," kata Koordinator Pendaftaran Calon Rektor Anita Yuliati.
Seorang guru besar yang mengambil formulir pendaftaran calon rektor Unair, Chairul A Nidom mengatakan maju dalam pemilihan rektor karena ingin meningkatkan riset dan penelitian dengan menambah serta melengkapi sarana dan prasarana riset.
"Sebagai perguruan tinggi, Unair harus meningkatkan potensi penelitiannya dan mengawal temuan-temuan riset para peneliti universitas jangan sampai bias," katanya.
FAJERIAL