TEMPO.CO, Jakarta - Dua pembantu Presiden Joko Widodo, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Perindustrian Saleh Husin menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi siang ini. Saleh tiba di gedung lembaga antirasuah pukul 12.45 WIB.
Saleh mengaku kedatangannya untuk membahas koordinasi pangan. Tak mau banyak berkomentar, Menteri Saleh langsung masuk ke lobi gedung lembaga antirasuah.
Sedangkan menurut Sofyan, yang datang belakangan, tujuan mereka mendatangi gedung KPK adalah untuk menemui pemimpin KPK guna membahas persoalan gula. "Kickoff meeting tentang gula," ujar Sofyan.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan pertemuan antara menteri dan pimpinan itu memang terkait dengan kajian komoditas strategis gula. "Tentang tata niaga gula," ujar Priharsa.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan beragam modus penyelewengan tata niaga impor, termasuk komoditas gula. Penyelewengan ini disebabkan lemahnya kebijakan tata niaga impor pada 2012, sehingga muncul intervensi pihak tertentu.
Tata niaga impor, menurut temuan KPK, kerap tidak berpihak kepada petani dan peternak lokal. Padahal, kelangkaan adalah akal-akalan pemburu rente untuk mencari untung.
LINDA TRIANITA