TEMPO.CO, Indramayu - Korban banjir Sungai Cimanuk, di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu mengeluhkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah yang kurang maksimal. Banjir disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk itu terjadi pada Senin dini hari, 16 Maret 2015, sekitar pukul 03.00 WIB.
"Kami kesulitan air bersih, bahkan mau masak juga harus pake air dari sungai. Kemarin ada bantuan dari pemerintah, tapi hanya sebatas air mineral dalam dus saja," ujar Wastini, 47 tahun, salah satu warga desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Selasa, 17 Maret 2015.
Menurut Wastini, bantuan makanan siap saji dan yang lainnya telah dilakukan pemerintah sebelumnya, tapi untuk bantuan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok bagi korban banjir itu tidak dilakukan pemerintah setempat. "Kami kesulitan air bersih, banjirnya memang sudah surut tapi air yang biasa kami konsumsi masih kotor, karena kan banjirnya dipenuhi lumpur," kata Wastini.
Warga lainnya, Kusmadi, 45 tahun mengeluhkan hal yang sama. Ia dengan terpaksa menggunakan air sungai yang dijernihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memasak. "Selain air bersih tidak ada bantuan obat-obatan dari pemerintah, ada juga dari mantri di sini," ucapnya.
Pemerintah telah memberi sejumlah bantuan kepada koban banjir seperti mie instan dan nasi bungkus. Bantuan itu telah diterima oleh warga masyarakat. Namun untuk air bersih sampai saat ini belum diterima warga. "Kemarin ada bantuan air mineral tapi keburu habis di depan jalan dan kami yang rumahnya di dekat sungai tidak kebagian," ucapnya.
AMINUDIN