TEMPO.CO , Surabaya:Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan akan terus bekerja hingga seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 yang sudah ditemukan teridentifikasi seluruhnya. Hingga berakhirnya masa operasi harian Minggu 15 Maret 2015 masih ada empat jenazah atau potongan tubuh dan tujuh tulang yang belum teridentifikasi.
"DVI akan terus bekerja sampai kapan pun, termasuk apabila suatu hari nanti ada jenazah yang diduga korban Air Asia, akan kami identifikasi" kata ketua tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono kepada Tempo, Ahad, 15 Maret 2015.
Hingga saat ini, Budiyono menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil uji DNA dari Markas Besar Kepolisian RI untuk sisa jenazah dan potongan tulang yang ada. Mereka adalah yang tersisa dari 99 jenazah maupun potongan tubuh yang sudah dikenali identitasnya dan telah diserahterimakan kepada kerabat korban.
Adapun jumlah penumpang dan awak pesawat Air Asia yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu seluruhnya 162 orang. "Saat ini kami hanya bisa mengandalkan DNA itu, jadi kami masih terus menunggu hasilnya," kata Budiyono.
Masa operasi harian ditetapkan selama tujuh hari setelah Badan SAR Nasional memutuskan menghentikan operasi pokok pencarian korban per 9 Maret 2015 lalu. Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menetapkan tenggat itu ketika mengunjungi Posko Crisis Center di Markas Polda Jawa Timur, Selasa, 3 Maret 2015.
Meski begitu, Budiyono menyatakan tidak tahu pasti tentang ketepatan tenggat itu. "Memang pada hari ini, genap tujuh hari dari operasi harian, tapi saya belum dengar operasinya akan ditutup atau tidak," ujarnya.
Tapi yang jelas jumlah anggota timnya juga sudah banyak dikurangi. Posko juga telah dpindah dari lokasinya semula ke sebuah ruang yang dianggap tidak terlalu penting lagi. Keriuhan kerabat korban maupun wartawan juga sudah lama meredup.
MOHAMMAD SYARRAFAH