TEMPO.CO, Banda Aceh - Aksi kumpul koin oleh masyarakat Aceh untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott karena mengungkit bantuan tsunami, telah ditutup untuk sementara. Koin yang terkumpul sudah dibawa ke Jakarta.
"Sudah diserahkan kepada perwakilan gerakan di sana, untuk diserahkan ke kedutaan Australia," kata Darlis Azis, aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh kepada Tempo, Rabu, 11 Maret 2015.
Menurut Darlis, mereka mengumpulkan koin dengan membuka posko dan mengumpulkan koin hasil penggalangan kawan-kawan gerakan di daerah, seperti di Aceh Barat dan Bireuen. Koin yang terkumpul sebanyak 8.000 koin lebih yang terdiri dari koin 1.000, 500, 200 dan 100. Dia mengaku tak menghitung jumlah persisnya.
Koin tersebut telah dibawa ke Jakarta pada Sabtu pekan lalu dan diserahkan ke KAMMI Jakarta yang ikut menggalang dana. Koin itu diberikan melalui Aliansi Rakyat untuk Kedaulatan NKRI ke Kedutaan Besar Australia.
Di Aceh Barat, mahasiswa dan masyarakat korban tsunami juga telah menghentikan sementara aksi kumpul koin mereka. Penggalangan koin selama tiga hari di Meulaboh, Ibukota Aceh Barat berhasil mengumpulkan koin sebanyak Rp 732 ribu. "Koin telah diserahkan kepada KAMMI Aceh untuk sekalian dibawa ke Jakarta," kata Rahmad Ojer, koordinator aksi kepada Tempo.
Pada 18 Februari 2015, Abbott meminta Indonesia tidak melupakan sumbangan yang diberikan rakyat Australia dalam jumlah sangat besar saat tsunami menerjang sejumlah wilayah di Indonesia pada 2004.
Kemurahan hati rakyat Australia itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa dua warga Australia yang sedang menunggu pelaksanaan eksekusi mati oleh aparat penegak hukum Indonesia.
"Mari untuk tidak melupakan beberapa tahun lalu ketika Indonesia dihantam badai tsunami, Australia mengirimkan bantuan senilai miliaran dolar," kata Tony Abbott seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, 18 Februari 2015.
ADI WARSIDI