TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki penembak jitu atau sniper terhebat di dunia. Dialah Tatang Koswara, yang meninggal pada Selasa malam, 3 Maret 2015, setelah menjadi tamu dalam program Hitam Putih di Trans7.
Kehebatan Tatang ini diakui Peter Brookesmith dalam bukunya yang berjudul Sniper: Training, Techniques, and Weapon yang diterbitkan pada 2000. Nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Dalam buku tersebut, Tatang tercatat telah menembak 41 personel Fretilin saat pertempuran di Timor Timur pada 1977-1978. Tatang bertugas di Remexio, Lautem, Viqueque, Aileu, Becilau, dan Bobonaro di bawah komando Letnan Kolonel Edi Sudrajat.
Tatang memiliki sandi S-3 atau Siluman 3. Kata Siluman merupakan sandi bahwa misi tersebut rahasia, sementara angka 3 merujuk ranking yang didapatnya saat mengikuti pendidikan sniper dari Kapten Conway, anggota Green Beret, Amerika Serikat, pada 1973.
Selain Tatang, Brookesmith juga menyebut sniper keren lain. Mereka antara lain Simo Hayha, Erwin Koenig, Nikolay Yakovlevich Ilyin, dan Vasily Grigoryevich Zaytsev.
Simo Hayha adalah tentara Finlandia yang amat legendaris. Simo, yang meninggal pada 1 April 2002, pernah nyaris tertembak musuh saat peluru penembak Soviet berhasil menembak kepalanya. Ia sempat koma selama tujuh hari dan siuman dengan wajah yang berubah akibat tembakan itu.
Adapun Erwin Koenig adalah penembak dari Jerman saat Perang Dunia II meletus. Ia berhasil menembak sekitar 500 musuh. Uniknya, pemerintah Jerman tidak mengakui keberadaan Koenig dalam pertempuran saat negara itu menginvasi Eropa hingga daratan Rusia pada 1940-an.
DANNI |PDAT