TEMPO.CO , Jakarta: Pengaruh salah satu pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais amat besar di partai yang didirikan pada 1998 itu. Taji bekas ketua umum PAN ini amat kuat saat menyindir Hatta Rajasa dalam Kongres PAN pada 28 Februari 2015. Serangannya ke bekas calon wakil presiden ini menyihir peserta kongres.
Hatta, yang bertarung kembali menjadi ketua umum PAN hanya terpaku. Sementara pendukung Zulkifli Hasan, yang dijagokan Amien, bersorak sorai kegirangan. Sebenarnya, seperti apa sepak terjang Amien yang kini ditetapkan sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN itu.
Seorang penggagas Kongres Tandingan PAN pada 2010, Hatta Taliwang pernah memberikan komentar tentang sepak terjang Amien. "PAN itu sudah sepuluh tahun, tapi apa pun kata Amien Rais itulah yang dianggap kebenaran," kata Taliwang.
Lain lagi kata pengamat politik yang kini menjadi politikus Partai Golkar, Indra J. Piliang. "Amien Rais seakan mencoba menentukan hitam-putihnya PAN, padahal PAN adalah partai politik milik publik," ungkapan itu ditulis Piliang kepada Tempo April 2005.
Di Kongres II, Semarang, 7-10 April 2005
Amien memutuskan tidak mencalonkan diri menjadi ketua umum. Ia memilih duduk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP).
Soetrisno Bachir pun langsung digadang-gadang oleh Amien menjadi calon ketua umum. "Kalau dia yang menjadi ketua, tidak akan menjadi beban bagi partai," kata Amien saat ditemui di rumahnya 10 Februari 2005.
Calon lain yang juga naik daun, Hatta Rajasa, tidak disetujui Amien. "Saya akan tetap konsisten pada prinsip, pokoknya saya tidak akan memberikan restu sama sekali kepadanya," ujar mantan Ketua MPR ini menjelaskan soal Hatta.
Amien berkeras ketua umum PAN tidak boleh merangkap jabatan. "Bagi PAN, sangat tak etis ketua umum merangkap menteri," katanya menyindir posisi Hatta Rajasa yang waktu itu masih menjadi Menteri Perhubungan.
Akhirnya Soetrisno Bachir terpilih sebagai pengganti Amien Rais periode 2005-2010. Bachir meraih 745 suara, mengalahkan calon lain seperti Didik Rachbini, Afni Ahmad, Moeslim Abdurrahman dan Samuel Kotto.
Amien Rais Dukung Hatta Rajasa
Dalam Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Yogyakarta, melalui proses voting sepakat menyodorkan nama Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusan itu tanpa diteken oleh Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.
Bahkan rapat tertutup di Hotel Sheraton Yogyakarta itu juga tidak dihadiri Soetrisno Bachir dan Sekretaris Jenderal PAN Zulkifli Hasan. Kedua orang itu dikabarkan kurang fit.
Soetrisno sendiri merasa ia dikhianati, karena tidak sesuai dengan pertemuan dirinya dengan Amien sebagai ketua majelis pertimbangan partai. "Saya merasa dizalimi, dikhianati," ujar orang dekat Soetrisno.
Akhirnya pada Kongres PAN III di Hotel Planet Holiday, Batam 9 Januari 2010 Hatta Rajasa terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
Evan|PDAT Sumber Diolah Tempo