Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Warga Papua Nugini Jadi Tersangka Penyelundupan BBM

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Petugas tunjukkan selang pengisi bahan bakar gas Liquified Gas for Vehicle (LGV) Vigas ketika uji coba di SPBU Coco Gandaria, Jakarta Timur, 18 Februari 2015. Vigas merupakan produk Pertamina yang menjadi bahan bakar alternatif BBM lebih irit dan ramah lingkungan. Tempo/Wisnu Agung Prasetyo
Petugas tunjukkan selang pengisi bahan bakar gas Liquified Gas for Vehicle (LGV) Vigas ketika uji coba di SPBU Coco Gandaria, Jakarta Timur, 18 Februari 2015. Vigas merupakan produk Pertamina yang menjadi bahan bakar alternatif BBM lebih irit dan ramah lingkungan. Tempo/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium ke Papua Nugini. Penetapan ini dilakukan setelah ketiganya diperiksa penyidik dan mengakui perbuatannya. "Ketiganya terancam Pasal 55 subsider Pasal 53 huruf g Undang-Undang tentang Migas Nomor 2 Tahun 2001 dengan ancaman di atas lima tahun penjara," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Rudolf Patrige di Kota Jayapura, Papua, Kamis, 26 Februari 2015.

Menurut Patrige, ketiga tersangka masing-masing Rodney Nivani alias Rody, Salvator Stalin Sakei alias Stalin Salvator Merkaine alias Salvator, dan Paulus Saleh Taudufu alias Paulus. Rody dan Salvator warga Papua Nugini, Paulus warga Indonesia. "Mereka kini ditahan di ruang tahanan Polda Papua untuk proses selanjutnya dan mempertanggungjawabkan perbutannya," katanya.

Patrige mengatakan dari hasil pemeriksaan penyidik, ketiganya mengaku untuk pertama kali akan menyelundupkan BBM ke Papua Nugini. "Tapi penyidik tak langsung percaya," kata dia. Para tersangka mengaku mendapat BBM sebanyak 21 jeriken atau setara 710 liter dari Paulus. BBM itu dibeli di stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan di Hamadi, Kota Jayapura. "Penyidik masih kembangkan kasus ini sebab tak menutup kemungkinan ada tersangka lain," ia menjelaskan.

Kepala Subbidang Penegakan Hukum Pol Air Polda Papua Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Yosep Enoch mengatakan ketiga tersangka ditangkap Tim Patroli Pol Air Polda Papua di sekitar perairan Hamadi, Kota Jayapura, Papua, pada pukul 05.00 WIT, Rabu, 25 Februari 2015 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penangkapan bermula dari saat tim patroli perairan Dit Polair Polda Papua dipimpin Brigpol Viktor Rein Awarawi bertolak dari Dermaga Polda Papua guna melaksanakan patroli rutin, sekitar pukul 01.00 WIT. Pada pukul 04.30 WIT di sekitar perairan Hamadi tim patroli melihat satu longboat berlayar dari perairan Hamadi menuju ke arah luar.

Tim patroli polisi mendekati longboat yang mencurigakan itu untuk diperiksa. Namun, pada saat dihentikan, longboat tak mau berhenti dan bahkan berusaha menambah kecepatan. Tim patroli melakukan pengejaran dan berhasil menghentikannya. Dari hasil pemeriksaan, didapat ketiga pelaku mengangkut BBM jenis Premium yang dikemas dalam 21 jeriken ukuran 710 liter yang akan diangkut ke Papua Nugini tanpa dokumen resmi.

CUNDING LEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

2 hari lalu

Kapal pengangkut ikan Indonesia, KM MUS, yang ditangkap karena terbukti melakukan alih muatan ikan dari kapal asing ilegal di tengah Laut Arafura, Maluku, pada Minggu 14 April 2024. Kapal juga menyelundupkan BBM solar dan diduga melakukan perbudakan. Dok. Humas KKP
Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.


230 Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Diungkap Polisi, Apa Saja Modusnya?

26 Mei 2022

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengecek tangki berisi BBM di Kapal Permata Nusantara V yang diamankan di perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 25 Mei 2022. ANTARA/Laily Rahmawaty
230 Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Diungkap Polisi, Apa Saja Modusnya?

Kepolisian sejak awal tahun hingga 25 Mei 2022 telah mengungkap lebih dari 230 kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di Tanah Air. Apa saja modusnya?


Agar Kuota BBM Tak Jebol, ESDM Libatkan Kemendagri dan Polri

9 Januari 2020

Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kapolri Jenderal Idham Azis dalam acara pernyataan bersama pengawasan penyaluran BBM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto
Agar Kuota BBM Tak Jebol, ESDM Libatkan Kemendagri dan Polri

Kementerian ESDM melibatkan Kemendagri dan Polri agar kuota BBM tak jebol setiap tahunnya.


2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

Logo Istaka Karya. istimewa
2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.


TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.


Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.


Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma
Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.


10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

Polisi berjaga-jaga setelah demo ratusan mantan karyawan PT.Freeport Indonesia yang terkena PHK karena polemik KK dan IUPK berakhir rusuh di Check Point 28, Mimika, Papua, 19 Agustus 2017. TEMPO/Hans Arnold
10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.


Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.


Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.