TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang berunjuk rasa untuk memprotes tindakan kasar dosen berinisial BY. Mahasiswa menuntut agar dosen itu dibina atau sekalian dimutasi. "Banyak mahasiswa yang menjadi korban kekerasannya," kata koordinator aksi, M. Taufik, Rabu, 25 Februari 2015.
Unjuk rasa yang digelar di depan rektorat kampus itu berlangsung panas karena upaya mahasiswa masuk ke rektorat untuk menemui Rektor Mudjia Rahardja dihadang aparat keamanan. Sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan. Bahkan salah seorang mahasiswa terkena bogem mentah.
Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Anti Kekerasan itu menyesalkan tabiat BY, yang tidak hanya kerap melakukan kekerasan fisik, tapi juga verbal. Bahkan sejumlah dosen juga menjadi korban kekerasan BY sehingga memilih mogok mengajar.
"Sebanyak 20 dosen mogok mengajar sejak tiga pekan lalu," ujar Taufik. Pengunjuk rasa mengedarkan petisi yang ditandatangani para mahasiswa dan dosen yang menjadi korban kekerasan sekaligus mendesak agar BY dimutasi.
Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang Istiadah meminta para dosen kembali aktif mengajar. Menurut dia, pimpinan kampus tengah membahas tindak kekerasan yang dilakukan BY. Bila tudingan itu terbukti, BY akan dijatuhi sanksi. "Persoalan kekerasan segera diselesaikan," kata Istiadah.
EKO WIDIANTO