TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara Indonesia di Denmark dipastikan aman setelah teror di kafe Krudttoenden di Copenhagen, Sabtu, 14 Februari 2015. Saat itu di kafe sedang berlangsung diskusi mengenai kebebasan berekspresi.
"Kami masih menjalin kontak dengan KBRI Denmark. Sejauh ini, WNI di sana aman," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, ketika dihubungi, Minggu, 15 Februari 2015.
Menurut Arrmanatha, penembakan di Copenhagen bersifat terencana dan memiliki target tertentu, sehingga ia yakin WNI di sana akan aman. Namun, menurut dia, Kedutaan Besar Indonesia di Denmark telah mengeluarkan imbauan kepada WNI yang tingal di sana untuk selalu berhati-hati.
Arrmanatha mengatakan jumlah WNI yang tinggal di Denmark tidak begitu banyak. Sebab, tak banyak pekerja migran atau pekerja perusahaan swasta yang tinggal di sana. "Mungkin hanya sekitar ratusan orang," ujarnya.
Kemarin, seorang warga tewas setelah sekitar 200 peluru diberondongkan ke kafe Krudttoenden di Copenhagen, Denmark, yang menggelar diskusi mengenai kebebasan berekspresi. Penyerang diduga mengincar kartunis Swedia, Lars Vilks, yang ikut sebagai pembicara. Kartunis ini pernah menggambar Nabi Muhammad yang sangat dijunjung tinggi oleh umat Islam.
Ia sudah diincar sejak 2007. Vilks selamat, tapi tembakan beruntun itu menyebabkan seorang laki-laki, 40 tahun, tewas dan setidaknya sejumlah polisi terluka.
Selain Lars Vilks, acara ini juga dihadiri oleh Francois Zimeray, Duta Besar Prancis untuk Denmark. Motif serangan ini mirip dengan tragedi Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015.
Sepuluh jam kemudian, penembakan terjadi di sebuah sinagoga di pusat Kota Copenhagen, Denmark, yang melukai seorang warga dan dua polisi.
TIKA PRIMANDARI